Golkar: PDIP Jangan Cemburu Ya

Senin, 18 Juli 2016 – 06:37 WIB
Nurul Arifin. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Partai Golkar belakangan ini kian dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jauh-jauh hari partai berlambang pohon beringin itu sudah nyatakan mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang. Golkar juga berpotensi kuat mendapat kursi menteri jika Jokowi merombak susunan kabinet.

Situasi ini diprediksi banyak pihak bakal mengusik kenyamanan PDI Perjuangan. Pasalnya, selama ini PDIP bisa dikatakan sebagai partai pendukung pemerintah yang paling berpengaruh.

BACA JUGA: Minggu Pagi, Jumlah Arus Balik Kendaraan Semakin Menurun

Politikus Golkar Nurul Arifin berharap spekulasi tersebut tidak menjadi kenyataan. Menurutnya, sebagai sesama partai pendukung pemerintah, PDIP dan Golkar harusnya bekerjasama.

"Diharapkan PDIP dapat menerima dukungan Partai Golkar atas pemerintahan serta pencalonan Jokowi pada Pilpres 2019. Kita bermitralah sekarang. Jangan cemburulah dengan keadaan Golkar sekarang ini," ujar Nurul kepada wartawan beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: KSAL Halal Bihalal dengan Prajurit TNI AL Wilayah Timur

Nurul bahkan menegaskan bahwa Golkar tidak pernah memposisikan PDIP sebagai kompetitor. "Kami tidak ingin katakan Jokowi milik kami dan PDIP kompetitor. Kami ingin PDIP anggap kami juga sebagai mitra. Karena, Jokowi dan PDIP tetap tak terpisahkan. Jokowi lahir di PDIP," imbuhnya.

Mengenai jatah menteri, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, reshuffle merupakan hak prerogratif Presiden Jokowi. "Itu kita percayakan kepada presiden karena itu merupakan hak prerogatif beliau," tukasnya usai acara nonton bareng film 'Rudy Habibie' antara Partai Golkar dan BJ Habibie di Plaza Senayan, Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, Sabtu (16/7).

BACA JUGA: Maluku Perjuangkan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia

Menurut Novanto, Presiden Jokowi sudah punya evaluasi kinerja para menterinya secara detil. Selain itu Presiden Jokowi juga punya informasi yang sangat banyak dari berbagai pihak.

Berbeda dengan sang ketua umum, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso lebih blakblakan bicara soal reshuffle. Dia akui bahwa Partai Golkar membidik dua kursi di Kabinet Kerja. 

"Kita sih maunya ekonomi dan desa. Mengurus rakyat kan di desa, menyejahterakan rakyat dari ekonomi. Kalau boleh milih," tuturnya kepada wartawan saat dihubungi, Minggu (17/7).

Kendati demikian, dia menegaskan semuanya bergantung kepada Jokowi. Sebab perombakan atau reshuffle kabinet merupakan kewenangan presiden. Namun, sangat wajar jika partainya diberi jatah kursi menteri seandainya Jokowi memutuskan melakuan reshuffle kabinet. 

"Saya yakin Golkar dapat jatah menteri di kabinet Jokowi. ?Tapi siapa orangnya, biar Pak Jokowi yang tentukan," ucap anggota Komisi VI DPR itu. (aen/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Senator Apresiasi Wako Pangkalpinang Bangun Green Hospital


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler