Golkar Siapkan Pengganti Menteri

Antisipasi Reshuffle Kabinet

Minggu, 10 Oktober 2010 – 06:03 WIB

JAKARTA -- Jelang satu tahun usia kabinet, isu reshuffle semakin kuatGolkar yang memiliki tiga menteri di kabinet sudah mempersiapkan kader pengganti bila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merombak kabinet

BACA JUGA: Anggota FPG Dibebaskan Uji Timur Pradopo



"Bila ada kader Golkar (yang menjadi menteri) yang dianggap tidak berkualifikasi, kami siap mengajukan calon pengganti," kata Aburizal Bakrie, ketua umum DPP Partai Golkar, setelah membuka Forum Konsultasi Kader Partai Golkar di Jakarta kemarin (9/10).

Menurut Ical, sapaan akrab Aburizal, penilaian reshuffle dilakukan oleh presiden
Jika proses itu dilakukan, tentu presiden memiliki latar belakang yang kuat

BACA JUGA: Ical Minta Kepala Daerah Mau Mengalah

Isu reshuffle yang akan dilakukan akhir Oktober ini begitu kuat
Itu berkaitan dengan evaluasi satu tahun kabinet

BACA JUGA: Golkar Kumpulkan Kepala Daerah

Yang paling santer disebut-sebut akan terkena reshuffle justru dua menteri dari Partai Demokrat.

Golkar yakin kinerja tiga menterinya sangat baik"Dalam pengamatan kami, anggota partai (kader Golkar) di kabinet sekarang mudah-mudahan makin lama makin baik," kata IcalTiga menteri asal Golkar yang duduk di kabinet sekarang adalah Menko Kesra Agung Laksono, Menperin M.SHidayat, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad

Ditemui terpisah, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai, sebaiknya SBY mengevaluasi para menteriMomen satu tahun pemerintahan periode 2009"2014 harus dinilai, apakah kinerja menteri berjalan sesuai rencana dan target"Saya kira sudah waktunya supaya empat tahun nanti bisa memperbaiki kelemahan yang ada," kata Akbar.

Menurut Akbar, presiden sudah membentuk Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan Dan Pengendalian Pembangunan (UKP4)Lembaga itu seharusnya dimaksimalkan untuk menilai kinerja menteriPosisi UKP4 tentu tidak bisa diintervensi siapa pun dalam memberikan rapor menteri kepada presiden"Hasil penilaian itu diserahkan sepenuhnya kepada presidenPresiden yang menentukan, apakah ada reshuffle secara penuh," jelasnya.

Lain dengan Golkar, Partai Keadilan Sejahtera sedang mengevaluasi secara internal kinerja menterinyaWakil Ketua Bidang Kebijakan Publik PKS Agus Purnomo menyatakan, tim internal saat ini sedang menilai empat menteri PKS yang menjadi bagian di KIB II"Belum ada persiapan penggantian dari PKS," kata Agus saat dihubungiEvaluasi tersebut, kata Agus, baru tuntas pada 2011.

Sementara itu, PPP hingga saat ini belum mengevaluasi atau mempersiapkan apa pun terkait dengan spekulasi reshuffleSekretaris Fraksi PPP MRomahurmuziy menyatakan, hingga saat ini SBY belum sekali pun menyampaikan rencana pergantian menteri"Presiden belum meminta calon pengganti menteriJadi, kami tidak menyiapkan apa pun," kata Romi saat dihubungi.

Menurut Romi, proses reshuffle bisa menimbulkan dampak negatifPresiden sebaiknya menimbang dengan saksama destabilitas politik yang mungkin terjadi sebagai dampak dari reshuffle"Adapun jika diminta, PPP lebih dari siap menambah kader kita untuk memperkuat pemerintahan," tegasnya.

Secara terpisah, Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menyatakan, belum ada pembicaraan resmi di internal partainya terkait dengan kemungkinan reshuffle itu"Silakan saja kalau yang lain sudah siap-siap," kata Sutan, lantas tertawaMenurut dia, semua menteri dari Demokrat memiliki kinerja yang baikKalaupun ada yang dinilai di bawah standar, itu masih bisa diperbaiki"Kan, capek kalau harus gonta-ganti terus," ujarnya.

Meski demikian, hingga kini, pihaknya juga belum bisa memastikan bahwa evaluasi kementerian pada 20 Oktober nanti tidak sampai berujung pada reshuffle"Semua masih terbuka peluangBisa tidak, bisa juga ada reshuffle, semua terserah presiden," jelasnya(bay/dyn/tof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belajar Tangani Bencana, DPR Studi Banding ke Amerika


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler