Belajar Tangani Bencana, DPR Studi Banding ke Amerika

Sabtu, 09 Oktober 2010 – 07:07 WIB

JAKARTA - 11 personil Komisi VIII DPR dijadwalkan bertolak ke Amerika Serikat, Sabtu (9/10) sore iniRombongan yang dipimpin Ketua Komisi VIII DPR Abdul Kadir Karding dan Wakil Ketua Komisi VIII, Gondo Radityo Gambiro itu akan melakukan study banding di AS hingga 15 Oktober mendatang

BACA JUGA: Megawati Kritisi Pembatalan Kunjungan SBY ke Belanda



Kepada wartawan di gedung DPR RI, Jumat (8/10), Radityo Gambiro menjamin kunjungan kerja itu tidak akan disalahgunakan untuk melakukan hal-hal yang tak semestinya
Pasalnya, jadwal kunjungan sudah padat

BACA JUGA: Balas Tudingan, Bambang Soesatyo Sebut Marzuki Alie Lebay



"Jadi tidak mungkin kita plesiran
Agendanya jelas, ketemu siapa saja dan jadwal kegiatannya sudah padat

BACA JUGA: Priyo: Komisi III Sering Memperolok Pimpinan

Dengan jadwal kunjungan yang padat, tak mungkin anggota dewan mengunjungi lokasi-lokasi yang tidak penting," tandas Radityo.

Menurut politisi Partai Demokrat itu sejumlah pihak akan dikunjungi delegasi Komisi VIII seperti anggota Kongress AS, Senator dan Federal Emergency Management Agency (FEMA)Tentang kunjungan ke FEMA, Radityo menjelaskan, hal itu perlu dilakukan lantaran Indonesia sebagai negeri yang rawan bencana harus menyiapkan beragam antisipasiFEMA yang lebih mirip dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Indonesia, dinilai Radityo punya pengalaman dalam hal penanganan bencana banjir di AS

Radityo mengatakan, ada banyak hal yang ingin diketahui tentang FEMA dan dirasa dapat akan diterapkan di Indonesia"Kita mau tahu tentang kebijakan FEMA dalam menangani bencanaPenanganan baik pra, ketika, maupun paskabencanaDan seperti apa penganggaran maupun sumber daya di FEMAEarly warning systemnya juga ingin kita ketahui, termasuk sosialisasi untuk upaya preventifnya," ucap Radityo.

Selain itu, Komisi VIII yang berangkat ke AS juga akan menemui pejabat di Social Security Administration guna mencari masukan tentang pelaksanaan jaminan sosial untuk kaum tuna wismaDari informasi awal yang diperoleh, kata Radityo, tuna wisma di AS mendapat jatah makan dan tempat menginap gratis

"Tapi karena jumlahnya lebih banyak tuna wisma dibanding tempat menginap, di sana dilakukan registrasi harianSeperti apa pendanaannya dan pengelolannya, itu yang ingin kita pelajari," ucapnya.

Sementara untuk study banding tentang kerukunan beragama, Komisi VIII DPR akan berkunjung ke komunitas Amish di Philadelphia"Kami akan bertemu dengan seorang pemuka masyarakat AmishKita ingin tahu bagaimana mereka sebagai masyarakat minoritas yang bertahan hidup dengan pola tradisional, bisa berdampingan dengan masyarakat moderen," imbuhnya.

Radityo berharap hasil kunjungan kerja ke AS itu akan bermanfaat bagi Komisi VIII DPR dalam menjalankan fungsi pengawasan, anggaran dan legislasi.  "Diharapkan pengalaman dari Amerika bisa diterapkan sehingga  bisa kita gunakan dalam pembahasan RUUKarena ke depan akan ada sejumlah RUU dan juga pembentukan PanjaPengalaman itu akan bisa diterapkan di sini," ucapnya.

Dalam kesempatan itu Radityo juga menegaskan, kunjungan kerja itu sudah lama dipersiapkan, bahkan sudah masuk usulan DPR periode 2004-2009Hanya saja, anggarannya baru ada pada tahun ini sehingga baru bisa direalisaikanDisebutkan pula, kunjungan ke AS itu sempat mengalami penundaan"Dulu dijadwalkan antara bulan Juni atau JuliTapi karena padatnya jadwal kerja, kita tunda jadi Oktober ini," katanya.

Semula, rombongan yang akan bertolak ke AS berjumlah 13 anggotaNamun dua anggota rombongan dari Fraksi PKS, yaitu Rahman Amin (Ketua Kelompok Fraksi PKS di Komisi VIII DPR) dan Ahmad Zainuddin (wakil Ketua Komisi VIII) memutuskan untuk tidak berangkat

Ahmad Zainuddin, mengatakan, dirinya tidak ikut ke AS karena sebagai salah satu wakil Ketua Komisi VIII harus memimpin rapat-rapat di KomisiSedangkan Rahman Amin tidak ikut karena baru ada pergantian ketua Kelompok Fraksi (Poksi) PKS di Komisi VIII.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilkada Langsung Hanya untuk Kota


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler