Golkar Terbagi 3, Kubu Ical, Agung dan Golkar Putih

Selasa, 23 Desember 2014 – 00:42 WIB
Golkar Terbagi 3, Kubu Ical, Agung dan Golkar Putih. Foto JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Perpecahan di tubuh Golkar makin sulit disatukan. Setelah terbelah dalam kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono, kini muncul kubu baru yang menamakan diri sebagai Golkar putih. Di luar kubu ini dianggap sebagai Golkar hitam.

Golkar putih dicetuskan politisi senior Golkar yang juga mantan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Thohari. Menurutnya, Golkar putih ini adalah sekelompok kader-kader Golkar yang menginginkan terwujudnya islah alias rekonsiliasi di tubuh Beringin.

BACA JUGA: Dwi Persilakan KPK Tindak Jika Ada Jajaran Pertamina Terlibat

"Putih itu simbol ketulusan atau kesucian niat dan itikad,” ucap Hajri, tadi malam.

Orang-orang yang tergabung dalam Golkar putih ini, kata Hajri, adalah kader-kader yang tidak terlibat dalam perseteruan kubu Ical dan Agung. Ada tiga kelompok yang mendukung, yaitu para sesepuh dan pinisepuh, tokoh-tokoh kader muda, dan kader mayoritas yang diam alias silent majority.

BACA JUGA: Minta Bantuan Eks Ketua Tim Media Foke Redam Berita Pencabulan

Para sesepuh dan pinisepuh yang mendukung Golkar putih bukan orang-orang sembarangan. Mereka antara lain BJ Habibie, JB Soemarlin, Awaludin Jamin, dan Sulasikin.

Melalui interaksi saya ke kanan dan ke kiri, ke atas dan bawah, kami berkesimpulan bahwa mayoritas diam dalam tubuh Golkar adalah Golkar putih yang sangat mendukung islah melalui munas rekonsiliasi,” ucapnya.

BACA JUGA: Sanksi tak Diberlakukan, Pemda Ogah Menata Guru PNS

Hajri memastikan, tidak ada kepentingan politik yang disuarakan Golkar putih. Kepentingan Golkar putih hanya rekonsiliasi. Pak BJ Habibie, Pak JB Soemarlin, Pak Awaludin Jamin, dan Bu Sulasikin itu tidak lagi mempunyai kepentingan politik pribadi dengan Golkar. Beliau-beliau itu benar-benar tulus dan sejati ingin merintis rekonsiliasi Golkar. Dus, beliau-beliau itu Golkar putih.”

Ditambahkan Hajri, bagi Golkar putih, yang paling penting adalah rekonsiliasi. Sebab, rekonsiliasi adalah terminologi politik yang beradab dan bermartabat.  Sedangkan perpecahan adalah cara politik yang tidak beradab. Golkar yang beradab, tentu akan mendukung upaya rekonsiliasi.

Hajri menginginkan, rekonsiliasi ini dilakukan melalui munas bukan perdamaian. Munas rekonsiliasi nanti harus dipanitiai oleh tim mediasi yang netral. Bukan dari kubu Ical maupun Agung. Munas ini penting, agar rekonsiliasi benar-benar terwujud.

Hajri kurang setuju jika rekonsiliasi digelar melalui perdamaian kubu Ical dan Agung. Rekonsiliasi melalui perdamaian itu akan selalu parsial. Kami pesimis akan bisa mengatasi perpecahan ini secara komprehensif dan tahan lama,” ucapnya.

Soal Golkar hitam, Hajri tidak mau banyak bicara. Dia hanya menyebut, Golkar hitam adalah Golkar yang suka perpecahan dan tidak mau melakukan islah. (rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Isran KLaim Sudah Bekukan Izin Usaha Tambang Arina Kota Jaya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler