jpnn.com, JAKARTA - Rapat tim Pilkada Pusat Partai Golkar (PG) akhirnya memutuskan mengusung sejumlah kepala daerah di Pilkada Serentak 2018. Ketua Bidang Koordinator Pemenangan Pemilu PG Nusron Wahid mengklaim, dalam rapat itu PG memutuskan mengusung Ketua DPD PG Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur (cagub) atau calon wakil gubernur (cawagub) Jawa Barat (Jabar) 2018.
“Salah satu yang paling ditunggu adalah Pilgub Jabar. Untuk Jabar kami sudah memutuskan mendukung Dedi Mulyadi menjadi gubernur atau wakil gubernur. Sudah fixed,” ujar Nusron Wahid di kantor DPP PG, Kamis (21/12).
BACA JUGA: Golkar Buka Peluang Usung Dedi Mulyadi-Anton Charliyan
Dia menegaskan jika Wali Kota Bandung Ridwan Kamil masih mau bersama Partai Golkar, maka harus memilih Dedi Mulyadi sebagai wakilnya. Tapi, lanjut Nusron, kalau Ridwan tidak mau, maka PG akan memberikan kesempatan kepada Dedi dalam waktu yang tersisa hingga Januari ini untuk menjalin komunikasi mendapatkan pasangan.
"Apakah Dedi Mulyadi gubernurnya atau Dedi Mulyadi wakilnya, atau simulasi yang lain,” ungkap Nusron.
BACA JUGA: Partai Golkar Ungkap Fakta Mengejutkan soal Ridwan Kamil
Nusron juga mengatakan, pihaknya sedang melakukan proses komunikasi dengan partai lain selain Partai Gerindra yang sudah mengusung Mayjen (Purn) Sudrajat, PKB, PPP dan Partai Nasdem yang telah mendukung Ridwan Kamil.
Menurut dia, PG akan berkomunikasi dengan Partai Demokrat yang sudah mengusung Deddy Mizwar, kemudian PDI Perjuangan serta Partai Hanura yang belum menentukan calon. “Jadi, ada empat partai, Golkar, Demokrat, PDIP dan Hanura,” ucap Nusron.
BACA JUGA: Airlangga Hartarto Memang Harus Gandeng Generasi Muda
Nusron menjelaskan PG bukan tidak cocok dengan Ridwan. Namun, ujar dia, Ridwan sampai hari ini tidak memberikan keputusan siapa yang akan dijadikan wakilnya. Ridwan juga tidak menjalankan rekomendasi PG untuk memilih Daniel Muttaqien.
Dia mengatakan, PG merupakan partai terbesar atau nomor dua setelah PDI Perjuangan di Jabar. “Kalau mengusung RK kami adalah koalisi terbesar dan harusnya memimpin koalisi. Masa partai besar dengan 17 kursi hanya menjadi penonton, karena itu harus ada keterlibatan aktif mesin-mesin yang ada di bawah,” paparnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Airlangga Diminta Utamakan Kader Dalam Kontestasi Pilkada
Redaktur & Reporter : Boy