jpnn.com, JAKARTA - Keinginan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melibatkan generasi muda untuk membenahi partai berlogo beringin hitam itu mendapat respons positif.
Salah satunya dari Koordinator Perkumpulan Warga Muda Patriot Muslim.
BACA JUGA: Enggan Beli Rumah, Generasi Milenial Pilih Liburan
Patriot menilai keinginan Airlangga melibatkan anak muda untuk membenahi Partai Golkar sangat tepat.
Menurut Patriot, tidak lama lagi Indonesia akan mengalami ledakan jumlah penduduk usia muda.
BACA JUGA: Jika Sukses, Masa Kepemimpinan Airlangga Bisa Diperpanjang
Anak-anak muda tersebut akan memegang peran besar dalam politik karena merupakan kelompok dominan.
“Golkar sedang mengalami katastrofe. Partai sedang diuji dengan berbagai isu, terutama kasus korupsi Setya Novanto yang masih hangat dalam ingatan, dampaknya elektabilitas Golkar terus merosot. Hadirkan tenaga anak muda untuk bantu menanggulangi katastrofe politik tersebut,” ujar alumnus Universitas Indonesia (UI) itu, Kamis (21/12).
BACA JUGA: Airlangga Diminta Utamakan Kader Dalam Kontestasi Pilkada
Menurut Patriot, anak muda adalah salah satu kunci penyelamat Partai Golkar. Dirinya menganggap generasi milenial adalah orang-orang yang kreatif dan mampu menggalang dukungan anak muda untuk Partai Golkar.
“Sudah tepat jika Pak Airlangga punya keinginan untuk libatkan anak muda di Partai Golkar. Tahun politik 2018, Golkar jangan sampai terjebak nostalgia dengan para pemilih tua. Zona nyaman itu harus dibongkar, harus didobrak. Libatkan kader-kader muda lebih strategis agar mereka bisa mencari taktik untuk menarik simpati pemilih muda masa kini,” jelas Patriot.
Menurut Patriot, Partai Golkar tidak hanya harus mencitrakan diri sebagai partai ramah anak muda, tapi juga harus menjadi partai yang mampu mendorong youth policy.
“Gaya berpolitik Golkar harus diubah biar tidak terkesan tua dan jadul oleh anak muda. Sebaiknya Golkar segera lakukan penyesuaian dengan gaya politik masa kini” kata Patriot. (jso/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak JK: Jangan Sampai Golkar Punya 6 Ketum dalam 5 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi