Google merilis video musik  I've Been Everywhere untuk mendemonstrasikan peranti lunak mereka yang saat ini mampu memahami dan melafalkan Bahasa Inggris warga Australia.

Google merilis lagu berjudul I've Been Everywhere versi Geoff Mack untuk mendemonstrasikan kalau aplikasi pencarian mereka kini bisa memahami dan melafalkan nama-nama tempat dan bahasa percakapan sehari-hari atau kolokial di Australia.

BACA JUGA: Pembangunan Terowongan MRT Jakarta Tahap Pertama Sudah Setengah Jalan

Lagu yang ditulis tahun 1959, memiliki 4 versi daftar nama-nama tempat di Australia termasuk Murwillumbah, Cunnamulla, Tuggerawong dan  Indooroopilly.

Google's update yang dirilis baik untuk aplikasi pencarian maupun peta ini muncul setelah aksen atau logat Australia diperkenalkan dalam aplikasi suara atau voice app beberapa pekan lalu.

BACA JUGA: Buka Praktek Chiropractic Tanpa Izin di Jakarta, 2 Bersaudara Australia Ditahan

"Orang mulai berbicara melalui HP mereka lebih sering sekarang - faktanya, pencarian melalui mobile voice penggunaannya meningkat dua kali lipat dalam satu tahun terakhir saja," kata juru bicara Google.

"Kami ingin memastikan warga Australia mendengar suara orang Australia berbicara kembali kepada mereka,'

BACA JUGA: Kisah Seorang Ibu yang Rela Membeli Sebuah Toko Untuk Membantu Anaknya

Untuk mendengar aksen atau logat Australia ini, seting bahasa harus diset ke "English [Australia]".

Google mengatakan mereka bekerja dengan tim pakar bahasa dari Australia untuk membantu memastikan kalau pelafalan dan intonasi Bahasa Inggris Australia dalam layanan ini sudah benar.

Pengenalan aplikasi Google's voice ini juga mengenali sejumlah kolokial atau bahasa percakapan sehari-hari Australia termasuk footy, servo, Brissy, dan drop bear serta istilah bisnis Maccas dan Woolies.

Ketika dicoba oleh ABC, aplikasi ini sukses mengenali seluruh istilah ini tapi tidak mampu menjawab pertanyaan "what is the best protection against drop bears?" 

Aplikasi pencarian di rival Google yakni gawai iPhone dari Apple terbukti kurang bisa diandalkan dalam menterjemahkan kolokial dan tidak mampu menjawab pertanyaan  "When's the next game of footy in Brissy?"

Perusahaan Amerika Google, yang dimulai sebagai mesin pencari dan sekarang mengelola paket perangkat lunak online dan mobile termasuk sistem operasi Android untuk smartphone, memiliki sejarah panjang di Australia.Pada tahun 2004, mereka membeli perusahaan pemetaan disebut Where 2 Technologies, yang telah dikembangkan oleh dua bersaudara asal Sydney, Lars dan Jens Rasmussen, yang telah pindah dari  Silicon Valley, California. Kedua bersaudara ini kemudian bergabung dengan Google, tapi tetap tinggal di Australia untuk mengubah perangkat lunak mereka menjadi Google Maps. Pada tahun 2010, Rasmussens mendapat diberi penghargaan 'Entrepreneurs of the Year'  dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Alpukat di Australia Meroket Hingga Di Atas Rp 35.000 per Buah

Berita Terkait