Google Glass Rentan Langgar Privasi

Kamis, 19 Desember 2013 – 15:47 WIB
Google Glass. Foto: Ilustrasi

jpnn.com - SAN FRANSISCO--Google memperkenalkan fitur baru di produk kacamata Google Glass, yang memungkinkan pengguna memotret dengan kedipan mata.

Fitur itu lebih cepat dari tombol kamera atau perintah suara dan bahkan bisa tetap digunakan ketika layar sedang dimatikan. Inovasi di Google Glass ini juga ditambah dengan kemampuan untuk mengunggah dan berbagi video di YouTube. Menurut Google, fitur kedipan mata ini juga bisa diperluas fungsinya di masa depan.

BACA JUGA: AMD Manjakan Gamer dengan Radeon R7 260

"Bayangkan hari ketika anda naik taksi dan anda cuma mengedip ke arah argo untuk membayar," kata Google di blog mereka seperti dimuat laman BBC, Rabu (18/12)

Dijelaskan, perusahaan-perusahaan teknologi dewasa ini sangat berminat untuk mencaplok pasar produk teknologi yang bisa dikenakan, dan dipandang sebagai area pertumbuhan utama. Perusahaan lain yang ingin merebut pasar teknologi yang bisa dipakai adalah Heapsylon di AS.

BACA JUGA: Indonesia Masih Menjadi Pasar Tablet Pintar

Mereka membuat kaos kaki bersensor untuk membantu pengguna memantau keseimbangan mereka saat berjalan atau berlari. Sedangkan perusahaan Cina Shanda meluncurkan Geak Ring, alat berbentuk cincin untuk membuka data di ponsel yang terkunci agar bisa dilihat orang lain.

"Anda mengedip ke sepasang sepatu di jendela toko dan ukuran anda langsung dikirim ke pintu anda. Anda mengedip pada resep di buku masakan, dan instruksinya tampil di hadapan anda, tanpa tangan, tanpa repot," tambahnya.

BACA JUGA: Hacker Serang Pengguna PlayStation 4 dan Xbox One

Hanya saja, beberapa analis keamanan teknologi menyatakan peluncuran Google Glass disertai kekhawatiran atas dampaknya terhadap privasi. Itu dipicu potensi untuk mengumpulkan gambar, video dan data lain hampir apa pun yang dilihat penggunanya.

"Kemampuan untuk mengambil foto dengan hanya mengedipkan mata akan membuat sangat sulit bagi orang-orang yang difoto untuk melihat bahwa seseorang telah mengambil foto mereka. Ini adalah kemajuan yang luar biasa dari teknologi dan kemungkinan inovasi sekitarnya terbatas," ujar Manoj Menon, Managing Director perusahaan konsultan Frost & Sullivan.

"Perlu ada diskusi tentang bagaimana , dan apa lingkungan yang cocok untuk gadget seperti ini dapat digunakan secara terbuka," tegasnya.

Pasar teknologi diprediksi mengalami pertumbuhan yang kuat di tahun-tahun mendatang. Menurut Juniper Research , sektor ini bakal mendapatkan penjualan tahunan sebesar USD 19 triliun pada 2018, naik dari USD 1,4 miliar tahun ini.

Google Glass adalah salah satu dari sejumlah gadget multiguna yang telah diluncurkan dan bersaing untuk mengambil bagian terbesar dari pasar yang berkembang. Oktober sebelumnya, Nike telah meluncurkan gelang  generasi kedua, FuelBand, yang mampu membantu pengguna melacak aktivitas fisik mereka .

Sementara September lalu, Samsung meluncurkan smartwatch , Galaxy Gear, yang dapat digunakan untuk panggilan suara dan menjalankan aplikasi lainnya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita Kematian Mandela dan Paul Walker Paling Dicari di Google


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler