Google Kembangkan Panggilan Video Mampu Menangkap Bahasa Isyarat

Selasa, 06 Oktober 2020 – 03:25 WIB
Logo Google. Foto: The Guardian

jpnn.com - Penelitian terbaru dari Google, memungkinkan bahasa isyarat untuk diubah dalam bahasa dalam panggilan video.

Google mengembangkan mesin pendeteksi bahasa isyarat secara waktu nyata yang dapat mengetahui kapan seseorang mulai dengan bahasa isyarat, dan kapan mereka selesai (tidak hanya mendeteksi suara).

BACA JUGA: Google Kembangkan Fitur Pendeteksi Bahasa Isyarat dalam Panggilan Video

Sistem tersebut dimungkinkan dengan latensi yang sangat kecil, menurut laporan TechCrunch.

Latensi berpengaruh besar untuk deteksi bahasa isyarat agar video tidak tertunda atau kualitasnya terdegradasi. Sehingga, Google membuat sistem yang ringan dan dapat diandalkan.

BACA JUGA: MUI Kecam Pengesahan RUU Cipta Kerja, Anwar: Oligarki Politik Makin Jelas

Sistem tersebut pertama-tama menjalankan video model yang dinamai PoseNet, yang dapat memperkirakan posisi tubuh dan anggota badan.

Informasi visual yang disederhanakan ini (pada dasarnya dengan garis) dikirim ke sistem yang dilatih data pose dari video orang yang menggunakan Bahasa Isyarat Jerman, dan membandingkan gambar langsung dengan tampilan garis yang dihasilkan dari gerakan.

BACA JUGA: Google Meet Punya Dua Fitur Baru, Apa Saja?

Proses sederhana ini sudah menghasilkan akurasi 80 persen dalam memprediksi apakah seseorang menggunakan bahasa isyarat atau tidak, dan dengan beberapa pengoptimalan tambahan mendapatkan akurasi hingga 91,5 persen.

Dibandingkan dengan bagaimana deteksi "ucapan aktif" pada sebagian besar panggilan video hanya dapat mengetahui apakah seseorang berbicara, bahkan tidak bisa membedakan batuk, angka-angka tersebut terbilang cukup baik.

Untuk bekerja tanpa menambahkan sinyal "seseorang sedang menggunakan bahasa isyarat" ke dalam panggilan, sistem menggunakan trik cerdas, dengan menggunakan sumber audio virtual untuk menghasilkan nada 20kHz.

Sinyal ini dihasilkan setiap kali orang tersebut menggunakan bahasa isyarat, membuat algoritme deteksi ucapan "berpikir" bahwa mereka sedang berbicara dengan suara keras.

Saat ini, sistem besutan Google tersebut masih dalam tahap demo. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler