Gowes Malam di Bundaran Senayan, Tersentuh Tukang Pijat Bersepeda Berpelantang Pengajian

Sabtu, 18 Juli 2020 – 23:00 WIB
Mulyono, tukang pijat bersepeda asal Pasuruan saat ditemui di Bundaran Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (18/7) malam.

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Mukhamad Misbakhun yang sedang gowes pada Sabtu malam (18/7) di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta Selatan dikagetkan sesosok pria sepuh penunggang sepeda dames berpelantang suara.

Penunggang sepeda dames itu adalah Mulyono. Di sepedanya ada bendera merah putih berukuran cukup besar, serta pelantang yang mengumandangkan pengajian atau ceramah dari para dai kondang berlogat Jawa Timur seperti Emha Ainun Najib dan KH Anwar Zahid.

BACA JUGA: Misbakhun: New Normal Kunci Kebangkitan Ekonomi Nasional

Misbakhun yang saat itu menunggang sepeda balap pun langsung menyapa pria yang mengenakan caping bercat warna kuning emas tersebut. Keduanya lantas berdialog.

Mulyono mengaku sebagai perantau asal Pasuruan, daerah di Jawa Timur yang juga kota kelahiran Misbakhun. Desanya adalah Warungdowo. “Pesantren Sidogiri ngidul (ke selatan, red),” tutur Mulyono.

BACA JUGA: Corona Mewabah, Wakil Bupati: Semuanya Wajib Memakai Banser Setiap Keluar Rumah

Misbakun lantas menimpali. “Sami, kula tiang Pasuruan (sama, saya orang Pasuruan, red),” kata politikus Golkar itu.


Anggota DPR M Misbakhun saat gowes malam di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (18/7).

BACA JUGA: Pak Ganjar Gowes di Depan Rumah Isolasi Covid-19, Lalu Berteriak dari Kejauhan

Selanjutnya Mulyono menceritakan kisah hidupnya. Dia sudah yatim piatu saat masih kecil.

Sempat hidup dengan kakak kandung, Mulyono akhirnya merantau. Sebab, kakaknya berumah tangga.

Ning kampung ndak duwe omah (di kampung tak punya rumah, red),” tuturnya. Di perantauan pun dia tak punya rumah.

Kini Mulyono menyambung hidupnya di Jakarta dengan menjalani profesi tukang pijat. Namun, pandemi penyakit virus corona 2019 (Covid-19) membuatnya kesulitan menjalankan profesinya.

Aku gak laku wisan (sudah tidak laku, red). Orang ketakutan,” ucapnya.

Oleh karena itu, selama tiga bulan ini Mulyono mengandalkan belas kasihan dari orang lain. “Aku ndek hari-harine ndoain yang kasih semuanya. Wis salat doai (Aku setiap hari mendoakan semua yang memberi. Sehabis solat mendoakan, red),” sambungnya.

Misbakhun pun merasa tersentuh dengan Mulyono. Mantan amtenar Ditjen Pajak yang banting setir menjadi politikus itu menyebut pertemuan singkat tersebut justru penuh makna.

“Dalam perjalanan hidup, kita tidak akan pernah tahu akan bertemu dengan siapa saja. Yang pasti dalam setiap pertemuan dengan siapa pun kita harus bisa memberikan kebaikan kita untuk orang lain. Kebaikan yang menjadi kenangan akan melekat sepanjang perjalanan hidup,” katanya.(jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Misbakhun   gowes   Gowes Malam   Pasuruan   Pijat  

Terpopuler