GP Abu Dhabi: Hamilton Tak Ingin Main Kotor

Jumat, 25 November 2016 – 08:08 WIB
Lewis Hamilton. Foto: AFP

jpnn.com - ABU DHABI - Posisi podium pertama di GP Abu Dhabi akhir pekan ini, tidak akan cukup buat Lewis Hamilton mempertahankan gelar juara dunia Formula 1. 

Ya, rivalnya, pimpinan klasemen pembalap saat ini, Nico Rosberg hanya butuh finis di podium ketiga untuk merebut gelar juara untuk kali pertama sepanjang kariernya. 

BACA JUGA: Hari Ini, Empat Jago Indonesia Bertarung di 8 Besar Hong Kong Open

Meski demikian Hamilton menegaskan tidak akan melibatkan pembalap lain dalam pertarungannya dengan Rosberg, rekan satu timnya sendiri itu.

Dengan potensi mobil Mercedes yang dominan Hamilton berpeluang untuk memulai balapan dari posisi depan dan kemudian mendikte lomba. Jika mampu memimpin lomba Hamilton bisa mengatur ritme balapnya untuk menahan laju Rosberg di belakangnya dan mengundang pembalap-pembalap lain untuk ikut bertarung. Semakin banyak pembalap yang bisa menggangu Rosberg situasinya akan semakin menguntungkan Hamilton.

BACA JUGA: Boaz Berharap Timnas Bisa Main Lepas

Jika Hamilton menang, sementara duo Red Bull atau Ferrari berada di antara keduanya, mimpi Rosberg merengkuh juara dunia pertamanya amblas. Meski begitu Hamilton mengaku tidak akan menggantungkan strateginya kepada pembalap lain. 

Menurutnya, jika bisa memimpin lomba dia akan segera melarikan diri sejauh-jauhnya dari pembalap di belakangnya. "Jika aku bisa menciptakan selisih yang lebar ini akan menjadi pukulan telak untuk lawan. Seperti di Brasil, jika red flag tidak terjadi aku bisa leading sampai 30 detik,'' ucapnya. 

BACA JUGA: Boaz dkk, Ingat ya Bro...Menang Saja Tidak Cukup

Hamilton yakin leading 30 detik dari sang rival lebih membanggakan ketimbang menyandarkan nasibnya kepada pembalap lain.

Menurut dia teori menghambat laju Rosberg tersebut mudah untuk dipikirkan, tapi tidak semudah itu untuk dipraktikan. Ada dua zona DRS yang panjang dan konyol jika dia akan melakukan strategi tersebut. Karena justru bisa terjebak dan malah kalah dengan pembalap lain. Untuk berada di depan juga tidak mudah. Rosberg selalu meraih pole position di dua edisi terakhir GP Abu Dhabi.

Keduanya lagi-lagi terlihat tak akur saat sesi foto bersama media yang rutin digelar sebelum konferensi pers pada Kamis kemarin. Hamilton tampak enggan menyalami Rosberg. Padahal sejumlah wartawan foto memintanya. Dua tahun lalu, 2014, keduanya berfoto bersama sambil berpose salaman di acara yang sama.

Namun setelahnya, Hamilton tak sungkan memuji performa Rosberg musim ini. Dia juga merasa senang berpartner dengan sahabatnya sejak masa kanak-kanak itu. ''Saat tak memikirkan persaingan di antara kami, aku merasa bangga dengan caranya membalap musim ini,'' pujinya. 

Hamilton dan Rosberg sudah berteman sejak balapan di go kart. Keduanya sama-sama mengalami masa sulit mencari sponsor untuk membiayai balapannya.

Jelang GP Abu Dhabi, Hamilton harus mengejar defisit 12 poin dari rekan setimnya Rosberg dalam perebutan gelar juara dunia F1 2016. Driver Inggris tersebut bisa mengambil pelajaran dari balapan 2014 silam saat memenangi lomba saat itu. Juga saat masih bersama McLaren pada 2011. Rosberg memenangi balapan di sirkuit di tengah padang pasir itu tahun lalu saat Hamilton sudah memastikan gelar juara dunia.

Bos Mercedes Toto Wolff mengatakan beban berat sedang dipikulnya akhir pekan ini. Tanggung jawab untuk menyiapkan mobil terbaik dan kompetitif untuk dua pembalapnya. 

Dia juga harus memastikan bahwa duel terakhir sekaligus menentukan di akhir musim ini berjalan fair. ''Saat ini kami sedang memikul tugas terakhir kami di musim ini. Dan ini sangat krusial,'' tegasnya. 

GP Brasil telah menawarkan drama besar dan pertempuran klasik di bawah guyuran hujan. Namun semuanya akan berakhir dan ditentukan di Yas Marina akhir pekan ini. 

''Melihat kedua pembalap kami bertarung memperebutkan gelar juara untuk kali kedua dalam tiga tahun terakhir membuktikan betapa ketatnya persaingan antara keduanya. Ini juga menunjukkan seberapa besar capaian yang diraih tim kami,'' terusnya. 

Bos Red Bull Christian Horner mengatakan beban berat justru ada pundak Rosberg akhir pekan ini. Karena Hamilton hanya perlu berpikir untuk menang. Sedangkan Rosberg akan disibukkan dengan perhitungan-perhitungan aman untuk mengamankan posisinya sebagai pimpinan klasemen.

Dia teringat pertarungan Sebastian Vettel, Fernando Alonso, Hamilton, pada 2012. Vettel yang hanya fokus pada kemenangan akhirnya sukses merengkuh juara.

''Nico akan membalap dengan gelar juara dunia ada di dalam benaknya. Dia juga memikirkan selisih poinnya. Tapi dia adalah pembalap cemerlang dan mungkin bisa mengatasi bebannya itu,'' ucapnya. 

Horner juga percaya dua pembalapnya, Daniel Ricciardo dan Max Verstappen, akan mampu memberikan tekanan kepada Rosberg serta Hamilton, atau bahkan merebut kemenangan di seri terakhir. (cak/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laskar Wong Kito Punya Kans Naik Peringkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler