jpnn.com - JAKARTA - Kubu calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto disarankan untuk bersikap legowo dan menerima hasil pemilu presiden (pilpres) yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli yang akan datang. Sebab, meminta pemungutan suara ulang (PSU) maupun mengajukan penundaan penetapan atas hasil rekapitulasi suara pilpres hanya akan menghilangkan harapan masyarakat.
Saran dan penilaian itu disampaikan Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid di Jakarta, Minggu (20/7) malam. Nusron mengatakan, mengajukan penundaan reapitulasi suara oleh KPU dengan dalih apapun justru kontraproduktif bagi demokrasi.
BACA JUGA: Tim Prabowo-Hatta Minta Polisi Usut Allan Nairn
“Ulah elit politik ini lama-lama membuat rakyat kehilangan harapan, frustasi dan bisa marah. Lama-lama rakyat kehilangan kesabaran. Karena itu gak usah main-mainlah kepada rakyat," kata Nusron.
Anggota DPR RI dari Partai Golkar itu menambahkan, kekalahan dalam kompetisi demokrasi adalah hal wajar. Ditegaskannya, kalaupun kalah di pilpres dan memilih menjadi oposisi dengan berada di luar pemerintahan juga merupakan pilihan politik yang mulia dan terhormat. “Bersikap kritis dan konstruktif, rakyat juga membutuhkan itu kok,” lanjutnya.
BACA JUGA: Jokowi-JK Diagendakan Hadiri Puncak Harlah PKB ke-16
Karenanya Nusron justru mengingatkan kesan mendiang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tentang Prabowo. Gus Dur pernah menyebut Prabowo sebagai sosok yang paling ikhlas ke rakyat.
“Almarhum Gus Dur pernah menyebut katanya tokoh yang paling ikhlas. Buktikan dan jangan kecewakan Gus Dur dong," cetus Nusron.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Bukber di Istana, Jokowi: Alhamdulillah Makan Enak
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rekapitulasi Suara Nasional, Prabowo-Hatta Pimpin Klasemen Sementara
Redaktur : Tim Redaksi