jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Peduli Kedaulatan Bangsa (GPKB), Joshua Silalahi mengatakan wacana perpanjangan masa jabatan presiden hanya akan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Dia juga mengaku kekhawatiran atas politisasi wacana tersebut.
"Polemik tentang perpanjangan masa jabatan Presiden atau penundaan pemilu hanya politisasi saja untuk mendelegitimasi Presiden Jokowi," kata Josua dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (8/3).
Josua menyebutkan masyarakat yang cerdas akan mengetahui bahwa isu itu akan kontraproduktif dengan semangat pemerintah yang sedang berjuang melawan pandemi Covid-19.
Dia juga menyatakan hal ini merupakan upaya dari segelintir orang untuk menurunkan kinerja pemerintah.
“Masyarakat seharusnya paham isu ini merupakan upaya sebagian orang dan kelompok dalam men-down grade kerja keras pemerintah menyelesaikan pandemi," lanjutnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menegaskan bahwa sebagai wacana, penundaan pemilu tidak bisa dilarang.
Namun, dalam pelaksanaannya semua pihak termasuk presiden harus taat dan tunduk pada konstitusi.
Beberapa elite parpol mengusulkan penundaan Pemilu 2024.
Isu tersebut menjadi ramai setelah disampaikan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.
Gus Muhaimin menjadikan isu ekonomi sebagai alasan menunda Pemilu 2024.
Usulan itu disambut positif Partai Amanat Nasional (PAN). Melalui berbagai pertimbangan, parpol yang terbentuk pada 1998 itu menyetujui usul menunda pelaksanaan Pemilu 2024.(mcr8/jpnn)
BACA JUGA: Arsul Husnuzan Menyikapi Pernyataan Jokowi soal Penundaan Pemilu
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Kenny Kurnia Putra