GPS Tracker Fox Logger Makin Laris pada Masa Pandemi

Senin, 27 September 2021 – 21:06 WIB
Fox Logger Technology. Foto dok Fox Logger

jpnn.com, JAKARTA - Fox Logger melaporkan penjualan produk GPS tracker mereka mengalami kenaikan selama pandemi.

Pada semester I/2021, product sold (unit terjual) GPS Fox Logger melonjak 79,4 persen atau hampir 50 ribu unit, dibandingkan Januari-Juni 2020 hanya 25.530 unit.

BACA JUGA: Fox Logger Kenalkan Aplikasi Pelacak Anggota Keluarga

Performa positif GPS tracker besutan Fox Logger di tanah air tak lepas dari dua sosok pendirinya, Alamsyah Cheung dan Darren Suciono.

Sebelum menjadi entrepreneur, Alamsyah adalah seorang salesman keliling sebuah produk GPS untuk kendaraan roda empat.

BACA JUGA: Usai Membunuh Gadis Cantik Ini, Rendy Sempat Beri Hadiah kepada Ibunya

Sambil kuliah di London School of Public Relations (LSPR) Jakarta, anak muda itu menjajakan produk GPS di pasar-pasar otomotif, terutama di seputaran pasar mobil Kemayoran dan ITC Fatmawati, Jakarta.

“Saya tinggal pasarkan barang punya bos, nanti dapat cuan dari selisih harga jual,” katanya, dalam keterangan tertulis, Senin.

BACA JUGA: Terekam CCTV Rumah Sakit, 2 Mahasiswa tak Bisa Mengelak Lagi, Astaga!

Cukup lama menjadi salesman, Alamsyah akhirnya terdorong memberanikan diri membangun bisnis sendiri di produk yang sama.

Alamsyah menilai pasar GPS tracker memiliku potensi besar seiring kian besarnya populasi kendaraan bermotor di Indonesia, terutama faktor keamanan.

Meyakini besarnya potensi bisnis GPS, Alamsyah mengajak Darren, alumnus President University yang mahir dalam online marketing.

“Sebab, data real time yang disajikan GPS tracker akan memberikan informasi posisi kendaraan secara presisi, yang tentunya bisa membantu melacak kendaraan seandainya terjadi pencurian. Selain itu, GPS tracker membantu produktivitas serta efisiensi kendaraan,” ujar Alamsyah, CEO Fox Logger Indonesia.

Tahun 2015, mereka mengibarkan Fox Logger Indonesia, sementara produknya diberi merek Fox Logger GPS Technology.

Sejak awal diluncurkan, produk GPS tracker Fox Logger dengan perangkat lunaknya dibuat sendiri.

“Ini murni produk anak bangsa,” ujar Darren penuh kebanggaan.

Tak sekadar menjual prodok, Fox Logger juga berkomitmen menjaga komunikasi dengan konsumen melalui layanan customer service 24 jam.

"Kami percaya, bisnis itu seringkali tumbuh dari word of mouth yang baik. Kalau pelanggan puas, mereka akan merekomendasikannya ke pihak lain,” papar Alamsyah.

GPS Fox Logger lebih banyak dipakai oleh perusahaan juga pemerintah daerah, salah satunya Pemprov DKI yang memanfaatkan Fox Logger GPS untuk truk sampah dan bus sekolah.

"Kami bangga produk anak bangsa ini menjadi kepercayaan perusahaan dan pemerintahan,” sambung Alamsyah.

Seiring perkembangan, produk GPS besutan Fox Logger Indonesia makun bervariasi.

Terbaru, mereka memasarkan GPS tracker untuk jemaah umrah/haji, narapidana, termasuk juga untuk penderita Covid-19 yang tengah melakukan isolasi mandiri.

Alamsyah maupun Darren punya lima tips utama buat anak-anak muda lain yang pengin menjadi entrepreneur.

Pertama, fokus pada bisnis yang digeluti dengan target pasar yang jelas.

Kedua, memiliki team work yang kuat. 

Ketiga, jangan mudah puas. Keempat, rajin meluaskan jejaring.

Kelima, jangan menampik rezeki hanya karena menganggap kecil.

“Kami sering kali mendapat keuntungan besar yang bermula dari pintu masuk keuntungan yang kecil, alias rekomendasi,” ujar Alamsyah.

Fox Logger Indonesia, kata dia, bercita-bercita bisa menjadi pemain terbesar di Asia Tenggara dan IPO di Bursa Efek Indonesia dengan valuasi Rp 1 triliun. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fox Logger, Solusi Lacak Kendaraan, Bisa Sadap Hingga Matikan Mesin Secara Otomatis


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler