GPSK dan Permabudhi Ajak 1.500 Relawan Kampanyekan Bebas Plastik Indonesia Cantik

Minggu, 06 Oktober 2019 – 14:33 WIB
GPSK dan Permabudhi Ajak 1.500 Relawan Kampanyekan Bebas Plastik Indonesia Cantik. Foto: Ridha/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sebagai manusia beragama, Gerakan Peduli Sekitar Kita (GPSK) dan Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI), menggelar kampanye "Bebas plastik Indonesia Cantik" di arena Car Free Day, sepanjang Jl. MH Thamrin, Jl. Medan Merdeka Barat dan Jl. Soedirman, Jakarta Pusat, Minggu (6/10).

Kampanye bebas plastik ini diikuti sedianya 1.500 orang, juga serentak di beberapa kota di Indonesia. Gerakan mengajak masyarakat sekitar untuk peduli terhadap masalah sampah dan lingkungan, dengan cara memerangi, memungut serta mengurangi penggunaan plastik di kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA: Jos! Makassar Bebas Beras Plastik

Seperti yang dikampanyekan oleh Ketua Umum PERMABUDHI, Arief Harsono bahwa kegiatan kampanye bebas plastik ini merupakan wujud pengamalan ajaran Budha mengenai tidak terpisahkannya manusia dengan lingkungan.

"Kebersihan ini bukan saja tugas petugas kebersihan, namun tanggung jawab kita semua, baik generasi hari ini dan akan datang," kata Arief.

BACA JUGA: KLHK dan Gojek Kolaborasi Pengurangan Sampah Plastik, Begini Caranya

Tujuannya, lanjut Arief, agar gerakan ini bisa menyadarkan masyarakat agar menghindari penggunaan plastik.

BACA JUGA: Tujuh Kontainer Sampah Plastik Mengandung B3 Mulai Direekspor ke Negara Asal

Arief menambahkan, ke depan, kegiatan seperti ini bisa terus digulirkan sebagai bagian dari program Wahana Negara Raharja 2019.

Sejurus itu, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Buddha Kementerian Agama (Kemenag), Caliadi mengatakan, gerakan ini sangat positif dan mendorong seluruh elemen masyarakat untuk sadar tentang kebersihan.

"Dari Kemenag tentunya sangat mendukung agar kampanye ini dikampanyekan secara nasional. Selain itu gerakan ini menjadi bagian dari program pemerintah terkait lingkungan," ujarnya.

Sementara itu, Pembina GPSK yang juga Ketua Umum Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI), Pandita Utama, Aiko Senosoenoto menambahkan, gerakan ini intinya merupakan bagian dari pelaksanaan ajaran Buddha untuk menjaga lingkungan.

"Pada akhirnya adalah menjaga manusia. Semoga hal ini tidak sekadar seremonial, tapi jadi bagian dari kebiasaan hidup sehari-hari, di mana saja, kapan saja," tuturnya.

GPSK sendiri merupakan gerakan nasional umat Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) yang dicanangkan sejak Mei 2002, di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

Jadi, kata Aiko, gerakan bebas plastik jauh hari sudah mulai digalakkan terutama dari lingkungan rumah, sekolah dan tempat ibadah. (mg8/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler