jpnn.com, JAKARTA - Grab bermitra dengan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), melakukan riset dalam upaya meningkatkan standar keamanan layanannya.
Kolaborasi itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Grab Indonesia dengan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) di Kampus Ui, Depok, Jawa Barat.
BACA JUGA: Grab Indonesia Gelar Pelatihan Keselamatan Berkendara Bersama Ribuan Mitra
Hasil riset bersama itu nantinya akan berkontribusi terhadap standar baru proses rekrutmen calon mitra pengemudi, dalam upaya meningkatkan standar keamanan Grab Indonesia, yang saat ini berada di atas praktik rata-rata industri ride-hailing Indonesia.
Riset bertajuk “Gambaran Kekerasan Seksual dan Faktor-Faktor Risiko yang Berpotensi Menimbulkan Tindakan Pelecehan Dan/Atau Kekerasan Non-Seksual Maupun Seksual Pada Pemberi Jasa (Mitra) Aplikasi Transportasi Dalam Jaringan (Daring)”.
BACA JUGA: Grab Ajak Ribuan Mitra Pengemudi Tertawa Lewat Nobar Film Srimulat
Pelaksanaan riset akan berlangsung selama enam bulan, dan direncanakan melibatkan hingga ribuan Mitra Pengemudi di lima kota di Indonesia.
Dengan kerja sama itu, Fakultas Psikologi UI kini menjadi salah satu bagian dari jajaran mitra strategis yang bekerja sama dengan Grab Indonesia.
BACA JUGA: Grab Gelar Megahnya Diskon Akhir Tahun, Potongannya Sampai Rp 150 Ribu
Sebelumnya, Grab telah menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), UNFPA (United Nations Population Fund), Komnas Perempuan, Institut Perempuan, Forum Pengada Layanan (FPL), dan Indonesia Defensive Driving Center (IDDC).
Kerja sama tersebut dalam menyusun langkah-langkah strategis seperti;
Pertama, memberikan pendampingan kepada korban kekerasan seksual.
Kedua, memperbarui standar operasional prosedur (SOP) penanganan kasus yang terindikasi sebagai kekerasan seksual di ekosistem Grab.
Ketiga, memberikan pelatihan keselamatan dan keamanan berkendara kepada Mitra Pengemudi.
Director of Trust & Safety and GrabSupport, Grab Indonesia, Radhi Juniantino menyampaikan, “Grab menerapkan prinsip zero tolerance untuk segala bentuk kekerasan dan pelecehan.”
"Penelitian yang akan dijalankan bersama Fakultas Psikologi UI diharapkan dapat memberikan pemahaman komprehensif terkait faktor-faktor psikologis yang dapat memicu tindak pelecehan seksual dan non-seksual oleh mitra pengemudi, sehingga kami dapat melakukan tindakan preventif yang efektif dan membuat pengguna semakin merasa #PercayaAman naik Grab,” paparnya.
Lebih lanjut, Dekan Fakultas Psikologi UI, Dr Bagus Takwin, M.Hum, Psikolog mengatakan kerja sama itu merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup penelitian, pendidikan, serta pengabdian masyarakat.
”Kami sangat mendukung upaya Grab untuk terus memberikan rasa aman dan nyaman bagi mitranya, konsumen, dan masyarakat luas. Semoga kolaborasi ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh pengguna layanan transportasi online,” kata Bagus.
Saat ini aplikasi Grab sendiri telah dilengkapi dengan lebih dari 20 fitur keamanan dan keselamatan yang dapat melindungi pengguna sejak proses pemesanan, selama dan setelah melakukan perjalanan.
Beberapa fitur tersebut antara lain verifikasi Mitra Pengemudi dan penumpang menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI), tombol keselamatan, notifikasi bagi mitra pengemudi untuk beristirahat, dan notifikasi apabila perjalanan tidak sesuai dengan rute yang seharusnya, serta fitur-fitur lainnya. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Grab Kembali Berikan Mobil Kepada Ratusan Mitra Pengemudi Gold Kapten
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha