Gratis Ongkir Membuat Konsumen Makin Gemar Belanja di E-commerce

Selasa, 11 Juni 2024 – 18:28 WIB
Ilustrasi e-commerce. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Insentif promo ongkos kirim gratis dan berbagai diskon lainnya yang ada di platform perdagangan elektronik atau e-commerce ternyata menjadi daya tarik bagi konsumen.

Riset dari berbagai lembaga menyatakan kecenderungan pengguna atau konsumen belanja, salah satunya dilatarbelakangi karena adanya insentif tarif jasa kurir dari platform e-commerce.

BACA JUGA: Shopee Live Masih jadi Pilihan Utama Fitur Berjualan Bagi Brand Lokal & UMKM

Riset We Are Social pada tahun ini menggambarkan gaya belanja pengguna e-commerce di Indonesia.

"Ongkir gratis dan kecepatan pengiriman barang turut menjadi pertimbangan. Sebanyak 47,4 persen responden, menyatakan layanan ongkir gratis menjadi pilihan favorit dan menjadi alasan berbelanja daring. Yang kedua, layanan Next Day (28,5 persen) disukai para pengguna sehingga makin mendorong seseorang berbelanja” ungkap laporan tersebut.

BACA JUGA: Demi Pelanggan, SiCepat Perluas Layanan COD di Shopee

Riset lain menunjukkan, terdapat sejumlah alasan konsumen lebih memilih berbelanja e-commerce, dibanding secara konvensional datang ke toko.

Lembaga riset Populix yang fokus mengamati branding suatu perusahaan dan market analysis, menyebut, alasan responden berbelanja ecommerce salah satunya lantaran hemat tenaga dan waktu (79 persen), gratis ongkos kirim (72 persen), harga lebih murah (62 persen), hingga ragam diskon belanja di e-commerce (61 persen).

BACA JUGA: Anteraja dan Shopee Konsisten Bantu UMKM Kirim Barang ke Seluruh Indonesia

Sementara itu, riset Kantar terbaru, hampir serupa dengan lembaga lain yang merekam gaya belanja masyarakat Indonesia kebanyakan.

Hal yang menjadi pembeda dalam riset itu disebutkan pengguna lebih fokus pada barang apa yang ingin dibeli dan keinginan pengiriman barang lebih cepat.

Responden disebut menginginkan pengiriman barang datang lebih cepat alias tepat waktu, sesuai dengan apa yang dipesan.

Faktor tersebut yang mendorong platform e-commerce menawarkan beragam jasa layanan berdasarkan kecepatan atau kebutuhan dari penggunanya ketimbang menawarkan perusahaan jasa logistiknya.

Mulai dari pilihan Instant, Reguler, Same Day, Ekonomi atau Hemat hingga Kargo.

Seperti Shopee, e-commerce bernuansa oranye itu menampilkan berbagai pilihan berdasarkan kategori harga, kecepatan dan kapasitas layanan pengiriman.

Pembeli juga masih dapat mengganti perusahaan logistik yang tersedia berdasarkan kategori yang dipilih setelah checkout, sebelum penjual mengirimkan barang.

Begitu juga di Tokopedia, Lazada dan Tiktok Shop, nama perusahaan logistik tidak tercantum dalam pilihan pertama layanan pengiriman.

Selanjutnya hanya tersedia pilihan kategori Instant, Reguler, Same Day, Ekonomi/Hemat hingga Kargo berikut tarif pengiriman.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Logistik E-commerce (APLE) Sonny Harsono mengatakan hampir seluruh pemain e-commerce di Indonesia, melakukan interpretasi cross selling atau promosi secara silang yang merupakan salah satu strategi marketing.

Tampilan pilihan logistik berdasarkan jenis kategori dan layanan kepada pelanggan, menurutnya merupakan hal yang wajar.

Hal tersebut ditujukan untuk mempermudah pelanggan memilih jenis layanan pengiriman.

"Karena dari pengamatan dan yang kami alami sendiri di lapangan platform Shopee masih menggunakan jasa logistik lain selain miliknya sendiri sehingga tidak memenuhi klasifikasi monopoli maupun oligopoli. Karena ada lebih dari 3 perusahaan kurir masih bekerja sama aktif dengan Shopee,” ungkap Sonny dalam keterangan resmi belum lama ini. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler