Dokumentasi foto bersama ini diperoleh Guardian, Kamis (25/10). Selama ini, informasi mengenai paus dan spesies liar lainnya, cukup sulit didapat karena ketatnya informasi dari pemerintahan Obama.
Foto tersebut merupakan yang pertama dari kasus matinya paus akibat tumpahan minyak di teluk Meksiko, April lalu. Publik AS sejak awal mendesak agar habitat laut yang terancam untuk dipublikasikan. Namun pejabat pemerintah AS ditekan untuk memblokir semua gambar hingga sekarang.
Nasib satwa liar terjebak dalam tumpahan minyak - terutama spesies terancam punah seperti kura-kura laut dan paus sperma memiliki implikasi keuangan yang sangat besar bagi BP. Perusahaan minyak ini diperintahkan pengadilan New Orleans minggu ini untuk membayar USD7.8 miliar atas kerusakan ekonomi yang timbul dari tumpahan. BP juga masih menghadapi klaim dari pemerintah federal untuk kerusakan lingkungan, dan akuntansi untuk satwa liar tewas sebagai akibat langsung dari tumpahan seperti lumba-lumba, kura-kura, Paus dan satwa lainnya.
Sementara itu, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menyatakan penemuan bangkai ikan paus sperma tersebut ketika kru kapal penelitian, Pisces, melihat ikan paus sperma mati pada 15 Juni 2010. Penemuan ini adalah penampakan pertama dari ikan paus mati akibat peristiwa tersebut.
Bangkai paus yang membusuk yang tengah dimakan ikan hiu tersebut menunjukkan adanya noda-noda bekas tumpahan minyak. Pengamat NOAA di lain kapal pada hari yang sama melihat lima ikan paus, termasuk remaja, yang terkurung dalam tumpahan minyak. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RI-Singapura Makin Lengket
Redaktur : Tim Redaksi