Pembalap tim Lotto Belisol bersaing ketat dengan Denis Galimzyanov asal Rusia dari tim Katusha yang menjadi runner-up. Juga dengan pembalap Germain-Barracuda Tyler Farrar (Amerika Serikat) yang harus puas di peringkat ketiga.
Kemenangan ini menjadi ajang kebangkitan Greipel. Sebab sebelumnya, atlet 29 tahun itu sempat sakit perut dan demam tinggi hingga harus absen dari Tour of Qatar 2012.
Etape yang berjarak 159 kilometer dari Al Alam Palace menuju Wadi Al Haqay tersebut memang menjadi medan yang pas bagi pembalap berkarakter cepat (sprinter). Kecepatan rata-rata pembalap mencapai lebih dari 40 kilometer perjam.
Jadi tidak heran, tim-tim yang memiliki sprinter-sprinter terbaik dunia macam Lotto Belisol dan Team Sky mampu mendominasi jalannya lomba. Dari enam belas tim yang bertanding, hanya empat pembalap yang ketinggalan lebih dari lima menit saat lomba menyisakan 20 kilometer.
Namun, Greipel menunjukkan kelasnya. Juara tiga etape Tour Down Under 2012 itu menjadi juara setelah memenangi adu sprint dengan pembalap lainnya. Pada etape pertama ini, Greipel berhak memakai jersey berwarna merah, tanda pimpinan lomba.
"Kami sangat bersemangat dengan lomba ini. Kami sangat temotivasi dan ingin menunjukkan show yang bagus," kata rekan setim Greipel, Adam Hansen seperti dilansir Sky Sport.
"Lomba tadi memang sepertinya menjadi jatah bagi para sprinter. Di etape selanjutnya kami akan terus berjuang. Semoga Ander (Greipel) selalu berada di posisi teratas," imbuhnya.
Namun sayangnya, juara dunia 2011 Mark Cavendish harus absen dari ajang ini. Cedera Cavendish akibat jatuh saat etape terakhir Tour of Qatar 10 Februari lalu, belum sembuh benar. "Ini tidak berjalan sesuai rencana. Cavendish terpaksa absen," tulis C.J Sutton, rekan setim Cavendish di akun Twitternya. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kado Terakhir King Henry
Redaktur : Tim Redaksi