Groundbreaking LRT DKI Mulai Januari 2016

Rabu, 09 September 2015 – 19:53 WIB
dok.jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan kereta rel ringan atau light rail transit (LRT) akan dilakukan pada Januari. Hal ini seiring sudah diterbitkannya dua Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Kereta Api Ringan atau LRT Terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

"Kami mau lelang dulu. Pencanangannya mungkin di September ini termasuk untuk pembangunan Wisma Atlet. Berarti Januari groundbreaking," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jakarta, Rabu (9/9).

BACA JUGA: Untuk yang Satu Ini, Ahok Dapat Dukungan dari Prabowo

‎Ahok menjelaskan, Pemprov DKI langsung mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk mendorong percepatan pembangunan LRT. Salah satunya dengan menyiapkan lelang dan membentuk unit pelaksana teknis LRT.

Ahok mengaku mendapat informasi bahwa pemerintah wajib membangun sarana infrastruktur yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI. Hal itu diketahuinya setelah beberapa kali melakukan pertemuan dengan Menko Perekonomian serta pihak Istana.

BACA JUGA: Datanglah Beramai-ramai! Sabtu Ini Wisata Balai Kota DKI Dibuka untuk Umum

Mantan Bupati Belitung Timur itu memberikan instruksi kepada PT Jakarta Propertindo untuk membangun infrastruktur LRT. Sementara, pengadaan kereta dan operasional akan dilelang ke swasta.

Ahok juga mempersiapkan Peraturan Gubernur yang menjadi landasan hukum PT Jakpro untuk bangun proyek LRT di Jakarta. ‎Rencananya, proyek LRT dari Pemprov DKI meliputi tujuh koridor LRT, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulomas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km).

BACA JUGA: Asyik... Warga Jakarta Mulai Sabtu Ini Bisa Nikmati Wisata Balai Kota, Ada Ahok Loh!

Kemudian, ada Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km). Total biaya yang harus dikeluarkan untuk trayek sepanjang 70 kilometer dan terdiri dari tujuh koridor berkisar Rp 35 triliun.

"Pergubnya sedang kami siapkan, pokoknya pemerintah yang bangun infrastrukturnya. Nanti kalau sudah berjalan pembangunannya, UPT LRT bisa ditingkatkan jadi Badan Layanan Umum Daerah," ucap Ahok. (gil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Gunakan Teknologi Terbaru untuk Seleksi Bintara Khusus Penyidik Pembantu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler