jpnn.com, JAKARTA - PT PP (Persero) telah melakukan pendandatanganan kontrak pembangunan pabrik peleburan (Smelter) berteknologi Rotary Kiln Electric Furnance (“RKEF”) dengan PT Ceria Nugraha Indotama (“PT CNI”), selaku investor yang berlangsung di Kantor PT CNI Jakarta pada April lalu.
Dalam acara tersebut, Nurlistyo Hadi selaku Kepala Divisi EPC mewakili Perseroan menandatangani kontrak tersebut, sementara dari PT CNI diwakili oleh Derian Sakmiwata selaku Direktur Utama.
BACA JUGA: Smelter Feronikel PT CNI Senilai 14,5 Triliun Mulai Dibangun di Kolaka
Sementara itu, Perseroan bersama PT CNI, PT PLN serta perusahaan lain yang terlibat dalam proses pembangungan Smelter tersebut melakukan prosesi groundbreaking proyek Pembangunan Pabrik Smelter di lokasi proyek pada hari Sabtu (15/6).
Acara pemancangan tiang pertama tersebut ditandai dengan penekanan tombol bersama yang dihadiri oleh Direktur Operasi 3 Perseroan Abdul Haris Tatang, Direktur Utama PT CNI Derian Sakmiwata, Menteri PANRB Syafruddin, Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan Bupati Kolaka Ahmad Safei.
BACA JUGA: Gelar Safari Ramadan 1440 H, PT PP Berbagi Dalam Program BUMN Hadir Untuk Negeri
“Dalam pembangunan proyek Smelter ini, PT PP berperan sebagai kontraktor yang akan bertanggung jawab dalam penyelesaian proyek yang akan bekerjasama dengan partner konsorsium ENFI (BUMN China), di mana perseroan optimistis bisa menyelesaikan proyek tersebut selama 24 bulan," ujar Direktur Operasi 3 PT PP Abdul Haris Tatang.
Dengan keberhasilan PT PP sebagai kontraktor EPC yang telah memiliki berbagai pengalaman dalam mengerjakan proyek-proyek pembangkit serta minyak dan gas, maka saat ini perseroan mulai terjun ke area industri proses pengolahan mineral.
BACA JUGA: Garap Proyek Yogyakarta International Airport, PT PP Implementasikan BIM 6D
Proyek Pembangunan Smelter Feronikel yang berlokasi di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara ini akan menelan investasi Rp. 4 triliun untuk Tahap 1 dan akan dilanjutkan tahap berikutnya dengan nilai total investasi mencapai Rp. 14,5 triliun.
Pabrik Smelter yang memiliki total kapasitas sebesar 4x72 MVA ini ditargetkan akan dapat beroperasi pada tahun 2021 dan nantinya diperkirakan akan memproduksi sekitar 229.000 ton Feronikel (FeNi) setiap tahunnya dengan kadar nikel 22-24 persen.
Pembangunan pabrik Smelter ini menggunakan teknologi RKEF yang terdiri dari empat tanur listrik jenis rectangular dimana teknologi ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Pembangunan Smelter Feronikel ini merupakan upaya yang dilakukan oleh PT CNI selaku perusahaan dalam negeri untuk dapat membantu meningkatkan devisa negara di sektor minerba.
Selain itu, dengan beroperasinya pabrik Smelter ini, penyerapan tenaga kerja di masyarakat sekitar dipastikan dapat membantu meningkatkan perekonomian
“Sampai dengan April 2019 ini, perseroan berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp10,57 triliun atau berhasil merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar 21% dari total target yang ditetapkan oleh Manajemen Perseroan, yaitu sebesar Rp50,30 triliun pada 2019,” kata Direktur Utama PT PP Lukman Hidayat.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembangunan Smelter PT Freeport di Gresik Baru Mencapai 3,86%
Redaktur & Reporter : Yessy