GRP Gandeng Komunitas IPB University

Jumat, 10 September 2021 – 23:34 WIB
PT Gunung Raja Paksi Pmenandatangani nota kesepahaman dengan Sharingyuk, komunitas penggerak sosial IPB University, Bogor. Foto dok GRP

jpnn.com, CIKARANG - PT Gunung Raja Paksi, Tbk menandatangani nota kesepahaman dengan Sharingyuk, komunitas penggerak sosial IPB University, Bogor.

Kerja sama dilakukan dalam hal riset, green environment, dan pelestarian lingkungan di kawasan perusahaan.

BACA JUGA: Rayakan Ultah ke-20, Partai Demokrat Berbagi di Lingkungan DPR

Penandatanganan dilakukan di kantor pusat perusahaan baja swasta nasional tersebut, di Cikarang, Jumat (10/9).

Menurut Presiden Komisaris GRP Tony Taniwan kerja sama tersebut menjadi bukti pihaknya komit memperhatikan faktor lingkungan.

BACA JUGA: Prof Hikmahanto: Apa Urgensinya Melakukan Revisi PP 109/2012?

“GRP memang peduli terhadap lingkungan. Itulah sebabnya saya berharap, kerja sama antara GRP dan IPB University akan semakin memperkuat penerapan ESG, termasuk faktor lingkungan,” jelas Tony.

Apalagi, lanjutnya, ESG juga sejalan dengan budaya korporasi GRP, yaitu Manajemen TAP (Transparan, Accountable dan Professional). 

BACA JUGA: Ini 5 Hal yang Perlu Anda Tahu Tentang Robot Trading Forex

“Budaya korporasi tersebut, sangat mendukung penguatan ESG pada semua lini bisnis GRP,” tegasnya.

Tony menuturkan, kerja sama tersebut memang strategis. Karena seperti diketahui, bahwa bahwa ESG menjadi tren dan memiliki nilai penting dalam dunia bisnis kekinian dan di masa mendatang.

“ESG bisa menjadi alat ukur keberlanjutan dan dampak sosial dari investasi perusahaan atau bisnis di masa depan,” kata Tony.

GRP, jelas Tony, sebenarnya sudah lama menjalankan roda bisnis berwawasan lingkungan. Banyak investasi perusahaan mengacu pada kriteria ramah lingkungan.

Termasuk di antaranya, penggunaan energi hijau dan penerapan sistem manajemen risiko yang efektif dalam pengelolaan risiko lingkungan.

“Makanya tak heran, imbuhnya, jika GRP menerima sertifikasi Proper Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sepuluh kali berturut-turut,” tutur dia.

Pembina Sharingyuk sekaligus Dosen Sekolah Bisnis IPB University, Dr. Asep Taryana mengatakan kerja sama tersebut diharapkan bisa memberikan nilai positif.

Melalui kerja sama ini, lanjutnya, diharapkan tercipta dampak ekosistem yang memberikan green economy.

“Bukan hanya dampak pada sistem, tetapi juga dampak sosial kepada karyawan dan lingkungan masyarakat,” ucapnya.

Pasalnya, lanjut dia, perspektif industri saat ini tidak hanya dilihat dari sudut pandang keberlangsungan profit.

“Sebagai industri baja, GRP mampu memanfaatkan ruang hijaunya,” kata dia. (chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler