jpnn.com, JAKARTA - Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID memamerkan program pengelolaan air dalam ajang Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) 2 yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Kehadiran Mind ID Grup pada ajang itu sebagai bentuk komitmen untuk konsisten menggunakan air secara bijak, serta melakukan pengelolaan air secara berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi yang ramah iklim.
BACA JUGA: Asa MIND ID Demi Memajukan Kesejahteraan UMK di Daerah Operasional Anggota Holding
Corporate Secretary_MIND ID Heri Yusuf menyampaikan, air memiliki peranan penting dalam proses produksi maupun penunjang Grup MIND ID.
Sehingga memerlukan program pemanfaatan dengan tetap mampu memastikan efisiensi air yang baik.
BACA JUGA: Hari Anak Nasional, Grup MIND ID Perkuat Program Beasiswa Hingga Pengentasan Stunting
Grup MIND ID pun konsisten berupaya mengurangi pengambilan air baru dari alam, meningkatkan pemanfaatan kembali air dalam proses produksi maupun penunjang serta memastikan kualitas air yang dialirkan ke badan air sesuai dengan baku mutu yang berlaku.
"LIKE dua Tahun 2024 merupakan momentum bagi kami seluruh Grup MIND ID semakin bijak dalam penggunaan air, serta melakukan pengelolaan air secara berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi yang ramah iklim," sebutnya.
BACA JUGA: Peringatan HAN, MIND ID Tebar Beasiswa hingga Pengentasan Stunting
PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) memanfaatkan hasil pengolahan air limbah industri dan pertambangan maupun air limbah domestik, untuk dimanfaatakan kembali dalam proses penambangan maupun pengolahan mineral di operasi mereka.
Selanjutnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memanfaatkan bioteknologi dengan implementasi constructed wetland.
Model Floating Wetland System tersebut menggunakan pipa paralon yang berisi Akar Wangi (Vetiveria zizanioides) dan Melati Air (Echinodorus palaefolius) yang mampu menyerap logam berat seperti Fe (0.52 ppm/gr) dan Mn (2.28 ppm/gr).
Sementara itu, PT Freeport Indonesia (PTFI) memiliki delapan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dikelola sesuai dengan peraturan Pemerintah Indonesia.
Mutu air limbah dari semua instalasi itu dipantau secara berkala diantaranya parameter pH, kebutuhan oksigen biologi (BOD), total padatan tersuspensi serta minyak dan lemak, sesuai dengan baku mutu.
Adapun, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) mendorong implementasi teknologi dalam operasi Bendungan Sigura-gura dan Bendungan Tangga yang merupakan sumber energi PLTA untuk operasi perusahaan.
Lewat implementasi teknologi maupun berbagai upaya konservasi, INALUM mempertahankan debit air untuk menjaga ekosistem wilayah sekitar Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba.
Selanjutnya, PT Timah Tbk (TIMAH) juga memanfaatkan hasil pengolahan air limbah industri dan pertambangan maupun air limbah domestik, untuk dimanfaatakan kembali dalam proses penambangan maupun pengolahan mineral di daerah operasional.
Demikian pula, PT Vale Indonesia Tbk (PTVI) memanfaatkan sumberdaya air sebagai PLTA. Vale memiliki teknologi sensor level pengendali overflow lintas section di Matte Pond dan mampu memberi efisiensi 231.884 m3.
Sistem ini merupakan pembaruan sensor lever air di matte pond sebelumnya proses resirkulasi air make up water di Converter dan Furnace. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MIND ID Buka Rekrutmen XPLORER untuk Menjaring Talenta Muda Terbaik, Catat Waktunya!
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, JPNN.com