jpnn.com - JAKARTA – Bermula dari pertemanan, empat anak muda ini membentuk grup musik bernama HiVi!. Mereka adalah Dalila Azkadiputri atau Dea (vokal), 22; Ilham Aditama atau Ilham (vokal), 22; Febrian Nindyo atau Febri (gitar/vokal), 22; dan Ezra Mandira atau Ezra (gitar/vokal), 22.
Sebagai pendatang baru, HiVi! membawa semangat menghadapi industri musik yang penuh persaingan.
BACA JUGA: Liontin dan Surat Cinta jadi Maskawin Pernikahan Donita
Ditemui di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI) Kuningan, Jakarta, Kamis malam (4/9), Dea cs sedang menjalani geladi resik untuk tur di Eropa. Bagi HiVi!, itu merupakan kesempatan bagus.
BACA JUGA: Akhiri Masa Janda, Dewi Perssik Pengen Punya Anak Kembar
Pada 17 September hingga 12 Oktober mendatang, pembawa lagu Orang Ketiga tersebut manggung di empat negara. Yakni, Jerman, Prancis, Swiss, dan Belanda. Mereka tidak sendiri, melainkan berkolaborasi dengan grup Kolintang Kawanua dan Sanggar Tari Ananda.
Ezra menceritakan, HiVi! memiliki jadwal 10 pertunjukan di sembilan kota di empat negara. Memang, itu bukan proyek mereka sendiri. Mereka menjadi bagian dari acara A Cultural Journey of Indonesian Islands yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
BACA JUGA: Dua Anak Krisdayanti Absen di Ultah Amora, Raul: Jangan Dipolitisir
Ada misi untuk mengenalkan seni dan budaya Indonesia. Tapi, kesempatan tersebut tetap sangat bermanfaat bagi mereka.
’’Melalui program ini, kami bisa mengenalkan musik HiVi! di sana. Buat kami pribadi, sebagai anak muda, kami bertanggung jawab mengenalkan budaya bangsa sendiri,’’ tegas Febri.
Mereka sangat antusias mempersiapkan tur tersebut. Selain berlatih, para personel grup yang dibentuk pada 2009 itu mempersiapkan fisik. Sebab, mereka akan berada di Eropa selama sebulan.
Tidak hanya menyanyi, mereka juga membawakan beberapa tari. Ezra mengungkapkan, selain lagu-lagu sendiri, ada lagu daerah yang dinyayikan. Salah satunya lagu Batak Sik Sik Sibatumanikam.
Untuk lagu sendiri, mereka mengaransemen ulang musiknya supaya terdengar lebih segar. ’’Musiknya diperkaya. Ditambahi iringan musik dari grup kolintang,’’ kata alumnus Swiss-German University itu.
Yang masih menjadi tantangan, kata mereka, adalah lagu daerah. Mereka harus menghafal dan mempelajari dengan cermat supaya nanti tidak lupa liriknya. Apalagi mereka jarang menyanyikan lagu tersebut.
’’Lebih sering nyanyi lagu sendiri kan kalau manggung,’’ tutur Dea. Misalnya, lagu Sik Sik Sibatumanikam. ’’Cukup sulit dinyanyikan. Selain liriknya yang harus dihafal, temponya cepat,’’ lanjutnya.
Lagu daerah dari Batak itu dipilih karena cukup dikenal di Eropa. Biasanya dinyanyikan oleh paduan suara.
’’Temponya pun biasanya dibuat cepat. Sik sik sibatumanikam bla bla bla... Susah banget,’’ ujar Dea mencoba menyanyikan lagu tersebut.
Apalagi seluruh talent baru bisa berlatih akhir Juli lalu. HiVi! pun baru berlatih sehari sebelum geladi resik karena jadwal manggung yang begitu padat. Meski demikian, Dea dan personel lain tetap bersemangat.
Soal kostum panggung untuk di Eropa nanti, HiVi! sepakat mengenakan batik. Selain itu, mereka menyiapkan kostum khusus yang didesain Dea. Maklum, Dea adalah mahasiswi jurusan fashion design di LaSalle College Jakarta. Ezra, Ilham, dan Febri memercayakan tugas itu kepada ahlinya.
’’Nanti kami bawa batik. Sama ada kostum dengan motif batik, tapi dipadu bahan kasual. Yang nyaman dipakai aja sih,’’ tutur Dea. (yas/c5/jan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Billy: Kata Emak Kabar Olga Baik dan Stabil
Redaktur : Tim Redaksi