Grup Neraka Merana

Senin, 28 Mei 2012 – 08:39 WIB

BASEL - Dihuni Jerman, Belanda, Portugal, dan Denmark, Grup B disebut sebagai grup paling ketat di Euro 2012. Sebutan grup neraka disematkan mengingat grup tersebut memiliki kombinasi hebat tim tersukses dalam sejarah Euro dengan tiga gelar dan tiga runner-up (Jerman), mantan jawara (Belanda dan Denmark), serta tim penuh skill di Benua Biru (Portugal).

Namun, empat tim tersebut tidak menunjukkan kapabilitas sebagai penghuni grup neraka menilik hasil uji coba kemarin WIB. Ya, tidak ada satu pun dari mereka yang mampu membukukan kemenangan. Portugal meraih hasil "paling baik" setelah ditahan imbang tanpa gol oleh Makedonia di Leiria, sedangkan lainnya keok dari lawan masing-masing.

Jerman dipaksa mengakui keunggulan tuan rumah Swiss 3-5 di St. Jakob Park, Basel. Belanda yang bermain di Amsterdam Arena dipermalukan 1-2 oleh Bulgaria. Sedangkan Denmark yang bermain  paling awal dibandingkan lainnya harus menyerah 1-3 dari Brazil di Imtech Arena, Hamburg.

Kekalahan Jerman tentu yang paling disorot. Itu karena Die Mannschaft " sebutan Jerman " adalah favorit juara selain juara bertahan Spanyol. Kekalahan kemarin juga mengakhiri superioritas Jerman atas Swiss dalam 56 tahun terakhir.

"Kami tidak mengharapkan hasil seperti ini dan kami tentu saja tidak bisa hanya berdiam atas menyikapinya," kata pelatih Jerman Joachim Loew kepada AFP.

Loew menilai kekalahan timnya disebabkan karena beberapa faktor. "Setelah menjalani banyak sesi latihan secara intensif, sangat jelas apabila pemain kehilangan konsentrasi dan melakukan banyak kesalahan. Taktik juga tidak berjalan sama sekali," jelasnya.

Sedangkan striker Jerman Lukas Podolski tidak ingin berlama-lama meratapi kekalahan. Poldi - sapaan akrab Podolski - mengatakan apabila timnya segera mengalihkan perhatian terhadap laga ke depan. Yakni, uji coba berikutnya kontra Israel di Leipzig (31/5).

"Kami hanya belum siap, sedangkan Swiss bermain bagus. Lagipula, target kami dalam pertandingan ini adalah bagaimana tetap bermain fit sepanjang pertandingan. Tapi, kami harus siap dengan segala kritik," tutur striker baru Arsenal itu.

Di sisi lain, kemenangan Swiss menjadi unjuk gigi pelatih mereka yang notabene asal Jerman, Ottmar Hitzfeld. Juga menjadi hiburan bagi fans Swiss yang gagal melihat tim kesayangannya tampil di Euro setelah empat tahun lalu berlaga sebagai tuan rumah.

Tidak berbeda jauh dengan Loew, pelatih Belanda Bert van Marwijk menilai timnya mengulang kesalahan yang sama saat dikalahkan Bayern Munchen 2-3 (22/5). Tidak heran, seusai laga, fans Belanda merespons kekalahan dengan cemoohan dan boo kepada tim kesayangannya sendiri.

"Kami tidak bermain seperti diri kami di setengah jam terakhir permainan. Kami terlalu mengambil risiko sehingga keteteran saat terkena serangan balik lawan," ungkapnya kepada SBS.

Marwijk juga mengritik defender Johny Heitinga yang melakukan blunder sehingga berbuah gol kemenangan Bulgaria di masa injury time. Bek tengah asal Everton itu kurang cermat melakukan back pass. "Umpan Heitinga terlarang untuk ukuran seorang pemain profesional," jelasnya.

Kapten Oranje - sebutan Belanda - Mark van Bommel juga menilai timnya bermain di bawah standar. "Kami memang menguasai bola, khususnya di babak pertama, tapi kami sama sekali tidak berbahaya. Kami seharusnya bisa melalukan yang lebih baik," keluh menantu Marwijk itu. (dns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taufik Tidak Pulang Dengan Rombongan Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler