jpnn.com, TANGERANG SELATAN - BSD City kembali meramaikan destinasi wisata kulinernya. Sejak 17 Juli lalu, tempat jajan “GS Food Street” mulai beroperasi.
Lokasinya cukup strategis, di antara bangunan Stasiun KRL Commuter Line Cisauk dan Pasar Modern Intermoda BSD.
BACA JUGA: Dampak Corona, Ucie Sucita Lirik Bisnis Kuliner
Sentral jajan ini diperuntukan bagi warga Tangerang dan sekitarnya yang suka berburu kuliner. Khususnya warga Cisauk.
GS Food Street menyuguhkan berbagai ragam masakan ala barat, asia dan lokal. Namun, suasananya jauh lebih nyaman. Cocok untuk santai keluarga dan komunitas anak muda.
BACA JUGA: Tips Bisnis Kuliner di Tengah Pandemi Covid-19 ala Vito
Ditambah lagi, adanya sentuhan musik hidup yang digelar tiap malam, nuansanya pun lebih semarak dan romantis. Bikin setiap pengunjung betah berlama-lama di lokasi.
Gita Swarantika, pengelola GS Food Street mengatakan, pusat jajan itu didirikan atas keinginan warga perumahan dan mahasiswa yang bermukim di kawasan Cisauk.
BACA JUGA: Kawasan Hiburan Malam Makassar Segera Jadi Pusat Kuliner
Mereka berharap di wilayahnya dibangun pusat jajan sekaligus tempat bersantai dan ajang rendezvous (pertemuan) komunitas.
“Kami apresiasi keinginan itu. Mendirikan tempat camilan dan hiburan tetapi tak jauh dari lokasi tempat tinggal. Mudah dijangkau, dan enggak ribet jalannya,” kata Gita.
Putri jurnalis senior H. Sinano Esha ini menambahkan, wisata kuliner di kawasan BSD City cukup menjanjikan dan potensial. Khususnya di kawasan seputar Cisauk.
Selain sudah banyak berdiri pemukiman, juga terdapat dua perguruan tinggi: Universitas Atmajaya dan Universitas Prasetiya Mulya, di samping aktivitas padat pengguna KRL Commuter Line Stasiun Cisauk mencapai 6.000 orang setiap harinya.
“Kami kemudian menggandeng pihak manajemen Pasar Modern Intermoda BSD. Kebetulan lokasinya berdampingan dengan Stasiun Cisauk. Cukup strategis,” jelasnya lagi.
Lebih jauh dikatakan Gita, kawasan tersebut dilengkapi terminal bus layang (elevated), shuttle bus BSD Link, dan antar-gedung pasar modern dengan stasiun terkoneksi pintu masuk-ke luar.
Meski begitu, kata Gita, pihaknya hanya mendirikan 50 lapak, di bagian depan halaman parkir. “Sudah sekitar 35 lapak terisi. Mulai dari kuliner nusantara, asia hingga barat. Pengunjung tinggal milih menu kesukaannya,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Pasar Modern Intermoda BSD, Deddy. Pihaknya berharap ke depan GS Food Street menjadi distinasi wisata kuliner, menyusul lokasi serupa di kawasan BSD City yang sudah ada lebih dulu.
“Memulai operasional GS Food Street di tengah pandemi Covid-19, memang tak masuk akal. Tetapi bagi kami merupakan tantangan. Alhamdulilah, belum seminggu masyarakat Cisauk dan sekitarnya menyambut hangat keberadaan pusat jajan ini," pungkasnya.(jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh