GRESIK - Gresik United (GU) belum putus asa dalam berupaya mengembalikan haknya untuk berkandang di Gresik. Klub yang berkompetisi di Divisi Utama PSSI itu membuka peluang mendapatkan lampu hijau untuk menggunakan stadion Petrokimia Gresik dalam proses hearing yang akan digelar besok.
Hearing yang diprakarsai DPRD Gresik itu akan mempertemukan pihak-pihak terkait. Seperti pengurus GU, PT Petrokimia Gresik selaku pemilik stadion, klub Indonesia Super League (ISL) Persegres Gresik yang sudah menggunakan stadion tersebut, KONI Gresik, dan Pengkab PSSI Gresik.
Seperti yang diketahui, dalam dua kali pertandingan kandangnya, tak sekalipun GU bermain di depan publiknya sendiri di Gresik karena tidak mengantongi ijin pemakaian stadion Petrokimia. Malahan, mereka harus terusir di Bojonegoro saat melawan Persipro Probolinggo (7/1) dan menjamu Persires Bali Devata di Bangkalan (27/1).
Kondisi ini berbeda dengan klub Persegres yang selalu menjadikan stadion tersebut sebagai venue setiap kali memainkan laga kandangnya. "Kami melihat adanya perlakuan yang tidak sama antara Persegres dengan GU. Makanya kami ingin mendengar klarifikasi seluruh pihak," kata ketua komisi D DPRD Gresik Chumaidi Maun.
DPRD Gresik menurut Chumaidi sudah menerima laporan dari pengurus GU terkait nasib yang dialaminya sejak sebelum Divisi Utama PSSI digulirkan. Surat yang diajukan pengurus GU selalu dipimpong antara PT Petrokimia dengan Pemkab Gresik termasuk ini bupati Sambari Halim Radianto selaku pemilik Persegres.
Padahal, lanjut Chumaidi, sebagai BUMN yang notebene milik rakyat, harusnya Petrokimia bisa memfasilitasi kepentingan rakyat di Gresik. Bukan malah memihak satu pihak saja. "GU kan juga miliknya rakyat Gresik, jadi ya harus diberi tempat. Dan itu harus. Kalau tidak, ya akan kami paksa," beber politisi dari FKB itu.
Terpisah, General Manager (GM) GU Ali Mukhid menyebut proses hearing tersebut bisa menjadi solusi terbaik untuk mengakhiri polemik yang sudah berlangsung hampir dua bulan itu. Dia menuntut adanya perlakukan yang sama dari perusahaan produsen pupuk itu.
Paling tidak, lanjut Ali, dia menargetkan pada pertandingan kandang ketiganya saat melawan PSBI Blitar (10/3) sudah bisa dimainkan di Gresik. "Kalau tetap tidak bisa, kami siap untuk melakukan demo ke Petrokimia," sebut pria yang musim lalu menjabat sebagai ketua harian GU sebelum berubah nama menjadi Persegres.
Sementara itu, pihak Petrokimia melalui kepala Departemen Pelayanan Umum Muji Widodo menyatakan bahwa keputusan bisa atau tidaknya stadion digunakan klub selain Persegres tidak bisa ditentukan begitu saja. "Semuanya menunggu keputusan dari bos (Direktur Utama, Red) dulu. Karena kami disini hanyalah bawahannya saja. Kalau memang beliau mengijinkan, ya kami akan melakukannya," tutur Muji.
Petrokimia beralasan tidak adanya ijin pemakaian stadion tersebut dikarenakan jadwal pemakaiannya sudah padat. Baik untuk latihan maupun pertandingan Persegres, ataupun kegiatan internal perusahaan sendiri. Namun, pelarangan tersebut disinyalir karena adanya ikatan kerjasama sponsor antara Petrokimia dengan manajemen Persegres.
Di sisi lain, Persegres meliburkan latihannya pasca kemenangan dari Persidafon Dafonsoro, Sabtu kemarin (18/2). Alasannya, Persegres baru akan memainkan pertandingan berikutnya saat bertandang ke PSPS Pekanbaru, 4 Maret nanti. Agus Indra Kurniawan dkk baru akan berlatih kembali besok. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Xavi Berharap Guardiola Tetap di Barcelona
Redaktur : Tim Redaksi