Guardiola Bisa Pergi setelah Final

Sabtu, 28 Mei 2011 – 09:25 WIB

BARCELONA - Josep Guardiola masih terikat kontrak dengan Barcelona hingga akhir musim depanItu seiring kesepakatan yang diteken Guardiola pada 8 Februari lalu

BACA JUGA: Bonus Barca Lebih Besar

Namun, pernyataan mengejutkan diungkapkan Johan Cruyff, legenda sepak bola Belanda yang berstatus presiden kehormatan Barca itu, kemarin.

Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Cruyff mengatakan apabila Guardiola bisa memainkan laga terakhirnya sebagai pelatih Barca di final Liga Champions dini hari nanti
Alasannya, lanjut Cruyff, karena beratnya beban dan tekanan yang diterima Pep - sapaan akrab Guardiola selama menangani Carles Puyol dkk.

"Guardiola bekerja terlalu keras dalam beberapa tahun terakhir dan saya tidak akan terkejut apabila dia pergi setelah final," ungkap Cruyff.

"Jika dia pergi, satu-satunya alasan hanya karena selalu sulit untuk tetap tegar menghadapi tekanan yang akan diterimanya sebagai pelatih (Barca) setiap tahunnya," sambung Cruyff yang menjadi pelatih negara bagian Catalan sejak 2009 itu.

Pernyataan Cruyff masuk akal apabila menilik prinsip Guardiola yang tidak mau meneken kontrak panjang bersama Barca

BACA JUGA: Singo Edan Pecah

Ya, Guardiola hanya bersedia dikontrak semusim
"Saya memilihnya agar selalu termotivasi," ujar Guardiola tentang alasan prinsipnya itu.

Seandainya Guardiola meninggalkan Nou Camp (markas Barca), pelatih 40 tahun itu akan membuat banyak klub top Eropa antre mendapatkannya

BACA JUGA: Batal Mogok, Deltras Ladeni Arema

Guardiola pernah disebut sebagai calon suksesor Sir Alex Ferguson di Manchester UnitedSaat ini, Guardiola juga masuk radar Chelsea dan AS Roma, dua klub yang belum memastikan pelatih mereka musim depan

Tapi, Cruyff menyebut apabila Guardiola tidak akan melatih klub mana pun musim depan seandainya meninggalkan Barca"Saya kira dia akan memilih cuti setahun setelah apa yang sudah diraihnya," ujar lelaki 64 tahun itu.

Cruyff tidak memungkiri kalau Guardiola telah menorehkan prestasi sensasional di awal karirnya sebagai pelatih Barcelona.  Di mana, pada musim pertamanya  dia berhasil mempersembahkan enam gelar juaraYakni trofi Liga Primera, Liga Champions, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub.

Final Liga Champions tahun ini pun sejatinya lebih penting bagi Guardiola sebagai individu dibandingkan sebagai pelatih BarcaYa, jika meraih juara, dia akan masuk deretan pelatih yang pernah dua kali mengangkat trofi ajang yang dulunya bernama Piala Champions itu. 

Sebelumnya, Guardiola sudah termasuk dalam satu dari enam orang yang meraih gelar LIga Champions, baik sebagai pelatih maupun pemainGuardiola bersanding dengan Miguel Munoz, Carlo Ancelotti, Giovanni Trapattoni, Frank Rijkaard, dan Cruyff sendiri.

Di sisi lain, Cruyff menilai Barca tidak perlu cemas apabila ditinggal GuardiolaItu karena Barca, dengan ciri khas permainan yang sudah melekat selama beberapa tahun terakhir, bakal bisa menjaga keseimbangan permainannya dengan pelatih baru mereka

Cruyff pun telah menggadang sosok pelatih yang tepat seandainya Guardiola pergi nantinyaSiapa - Marco van Basten, eks pelatih timnas Belanda yang menganggur dua tahun terakhir setelah menangani Ajax Amsterdam"Marco masih muda serta punya bakat dan ambisi besar," tutur Cruyff(dns/bas)

Pelatih Tersukses Liga Champions
3 gelar -   Bob Paisley
2 gelar - Miguel Munoz, Sir Alex Ferguson, Carlo Ancelotti, Ottmar Hitzfeld, Ernst Happel, Helenio Herrera, Jose Mourinho, Vicente del Bosque, Arrigo Sacchi, Brian Clough, Dettmar Cramer, Istvan Kovacs, Nereo Rocco, Bela Guttmann, Luis Carniglia, Jose Villalonga

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Kesempatan Kedua, Agum Surati Presiden FIFA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler