JAKARTA - Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar berupaya maksimal agar PSSI terhindar dari sanksi FIFAHari ini Agum akan terbang ke Zurich, Swiss, bersama anggota KN dan acting sekjen PSSI Joko Driyono guna memenuhi undangan kongres FIFA pada 1 Juni mendatang.
Sebelum menghadiri kongres FIFA, Agum berusaha bisa bertemu Presiden FIFA Sepp Blatter
BACA JUGA: Pertamina-BSP Siap Bangun Venue Sepatu Roda
Tujuannya untuk menjelaskan bagaimana kondisi persepakbolaan Indonesia sebelum dan setelah kongres PSSI yang berakhir deadlock Jumat pekan lalu (20/5)Untuk mengantisipasi gagal bertemu Sepp Blatter di Zurich, sebelum terbang ke markas FIFA, Agum sudah mengirim surat kepada Blatter
BACA JUGA: Clijsters Alami Kekalahan Terburuk
Surat yang copy-nya kemarin tersebar ke media itu tersebut tertanggal 26 MeiIsinya, Agum menjelaskan bahwa perlakuan yang diterima perwakilan FIFA dalam kongres lalu hanyalah kelakuan segelintir oknum dan bukanlah cerminan dari stake holder sepak bola di Indonsia
BACA JUGA: Line-Up United Seperti Leg Pertama Semifinal
Agum menulis jika mayoritas pemilik suara PSSI masih loyal dan menghormati aturan aturan FIFA.Dalam suratnya Agum yang mengatasnamakan persepak bolaan Indonesia juga meminta dengan sangat agar FIFA memberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan dan terhindar dari saksi"Kami akan berjuang maksimal agar PSSI terhindar dari sanksi FIFAJika upayan ini berhasil, maka itu adalah keberhasilan kita semua," kata Agum Gumelar kepada wartawan Kamis sore kemarin
Sementara itu, kecaman kepada oknum-oknum yang membuat kisruh pada kongres PSSI pekan lalu terus bermunculanKemarin siang, sekelompok massa dari Majelis Pemerhati Sepakbola Kalimantan Timur (MPSK) mendatangi kantor PSSI dan menyurakan kecaman kepada Direktur Bisnis Persisam, Yunus Nusi, yang menjadi salah satu "vokalis" pada kongres yang digelar di Hotel Sultan Jakarta tersebut
Menurut MPSK apa yang dilakukan Yunus Nusi telah mencederai masyarakat KaltimKepada media MPSK juga membeberkan "dosa-dosa" YunusAntara lain Yunus dikatakan bermasalah dengan hukum dalam kasus Bansos Sapi dan Ilegal Mining (pertambangan ilegal)
"Kepada saudara Yunus kami imbau untuk menyelesaikan dulu kasus hukumnya sebelum ngurusi yang lainKami sangat mengecam apa yang dilakukan Yunus. Dia lebih mementingkan George Toisutta dan Arifin Panigoro daripada nasib sepakbola Indonesia," kata juru bicara MPSK, Muchlis Ramlan kepada wartawan di kantor PSSI
Tak hanya dari MPSK, kemarin siang, kantor PSSI juga disambangi kelompok yang menamakan Pemerhati Sepak bola PapuaSang koordinator, Samsul Inay mengancam akan turun ke jalan jika klub kebanggaan mereka yang sudah memastikan lolos ke babak delapan besar Piala AFC sampai menjadi korban sanksi FIFA"Mahasiswa dan Pemuda Papua akan turun ke jalan jika Persipura kena dampak kekisruhan ini," tegasnya(ali/aww)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia v Jepang: Melawan Mental
Redaktur : Tim Redaksi