Gubernur Aceh Minta Bupati dan Wali Kota Bersiaga, Ini Serius

Senin, 08 November 2021 – 22:49 WIB
Gubernur Aceh Nova Iriansyah meminta seluruh bupati dan wali kota bersiaga terhadap kemungkinan bencana banjir, banjir bandang hingga tanah longsor. Ilustrasi Foto: antara

jpnn.com, BANDA ACEH - Gubernur Aceh Nova Iriansyah meminta seluruh bupati dan wali kota di daerah yang berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat untuk bersiaga menghadapi kemungkinan terjadi bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

"Kesiapsiagaan penting agar jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, instansi terkait bisa segera mengaktifkan rencana kontingensi menjadi rencana operasi penanggulangan bencana," kata Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Banda Aceh, Senin (8/11).

BACA JUGA: Peringatan Serius dari BMKG untuk Warga 10 Daerah di Jatim

Hal itu disampaikan gubernur merespons peringatan dini dari Kepala BMKG Kelas 1 Sultan Iskandar Muda Banda Aceh Nasrol Adil melalui Surat Nomor ME.02.04/007/KBTJ/XI/2021 tentang Info Siaga Bencana Hidrometeorologi Aceh pada 8 November 2021.

Nova telah memerintahkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh Ilyas untuk memantau perkembangan situasi hari ke hari dan berkoordinasi intensif dengan BPBD kabupaten/kota serta mitra kerja lainnya, seperti Dinas Sosial, dan TNI-Polri.

BACA JUGA: Tim Gabungan TNI-Polri Bergerak, Lihat Hasilnya

Dia juga mengimbau masyarakat selalu waspada dan segera berkoordinasi dengan BPBD setempat jika menghadapi fenomena alam atau bencana supaya segera ditangani lebih lanjut.

"Kami juga terus akan memonitor setiap potensi yang akan terjadi," ucapnya.

BACA JUGA: Jenderal Andika: Kalau Ada yang Kurang Berkenan, Saya Mohon Maaf

BMKG sendiri mulai mendeteksi tumbuhnya bibit siklon tropis 91B di Samudera Hindia barat Aceh. Kondisi itu berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

"Serta dapat menyebabkan bencana banjir dan longsor hingga tanggal sembilan, sepuluh, dan sebelas November 2021," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas 1 Sultan Iskandar Muda Banda Aceh Nasrol.

Berdasarkan pantauan AoM TCWC (Tropical Cyclone Warning Centre) Jakarta, terdapat potensi daerah tekanan rendah atau bibit siklon tropis 91B di Samudera Hindia barat Aceh dengan kecepatan angin di pusatnya mencapai 20 knots dan tekanan udara 1010 MB, bergerak ke arah barat (menjauhi wilayah Indonesia).

"Bibit siklon ini berpotensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah,” kata dia.

Dia menjelaskan bibit siklon 91B tersebut membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di pesisir barat hingga selatan Aceh, mulai Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Simeulue, serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Selat Malaka sebelah timur Aceh.

Kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler