jpnn.com, JAKARTA - Sebagian guru honorer dan tenaga kependidikan di DKI Jakarta gundah gulana. Pasalnya, anak-anak mereka belum mendapatkan sekolah negeri lantaran tersingkir oleh sistem pendaftaran peserta didik baru (PPDB) di daerah yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan ini.
"Sedih banget deh, anak saya sampai sekarang belum mendapatkan sekolah. Lewat jalur zonasi enggak tembus karena usia terlalu muda. Jalur prestasi enggak tembus juga karena akreditasi sekolah kalah dengan sekolah lain," keluh Nur, guru salah satu SD negeri kepada JPNN.com, Jumat (3/7).
BACA JUGA: Kisah Arista, Pelajar Berprestasi Gagal PPDB 2020 karena Faktor Usia
Dia menyebutkan, ada banyak anak guru honorer dan tenaga kependidikan yang harap-harap cemas lantaran belum mendapatkan sekolah negeri.
Untuk memilih sekolah swasta, mereka tidak mampu karena mahal.
BACA JUGA: KPAI Apresiasi Solusi PPDB DKI yang Diwarnai Kisruh Syarat Usia
"Saya sih berharap anak saya bisa masuk ke sekolah negeri karena kondisi saat ini ekonomi juga lagi susah. Kalau masuk swasta kan butuh biaya apa lagi saya cari nafkah sendiri. Tahulah berapa gaji guru honorer di Jakarta. Anak yang besar juga kuliah," tuturnya.
Nur mengaku mendengar keluhan dari teman-temannya baik sesama guru maupun tenaga kependidikan yang tahun ini anaknya mau sekolah.
BACA JUGA: Ribut-ribut PPDB 2020 dan Reshuffle Kabinet, Ternyata Mas Menteri sedang di Luar Negeri
Mereka juga pusing anaknya tidak bisa masuk.
Kebanyakan dari mereka guru SD yang anaknya mau masuk ke SMP.
Sayangnya jalur untuk guru yang kuotanya lima persen tidak bisa dimanfaatkan.
Sebab, jalur guru itu khusus yang orang tuanya mengajar di sekolah SMP atau SMA.
Padahal kuota tersebut belum terpenuhi.
"Pendaftarannya tinggal hari ini. Semoga anak kami bisa masuk melalui jalur anak guru karena kan kuota tersebut belum terpenuhi. Semoga Pak Gubernur dan Ibu Kadisdik Nahdiana bisa mempertimbangkan kebijakan anak guru. Masa anak sopir Jak Lingko bisa dapat prioritas khusus, yang anak guru enggak," tuturnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad