jpnn.com, BATAM - Para pelaku pariwisata di Nongsa, Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah memanfaatkan berbagai kemudahan pelonggaran aturan yang terus dibuka pemerintah.
Gubernur Kepri H Ansar Ahmad mengapresiasi kejelian para pelaku pariwisata dalam melakukan terobosan di masa pandemi COVID-19.
BACA JUGA: Ansar Ahmad: Kehadiran Panglima TNI jadi Amunisi Baru Bagi KepriÂ
"Karena hanya dengan kejelian para pelaku wisata, pariwisata Kepri bisa terus bangkit. Yang terpenting terus kreatif melakukan terobosan," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Ekowista Mangrove Pandang Tak Jemu Nongsa Batam, Minggu (14/11).
Ansar mengatakan pariwisata berbasis keindahan laut saat ini makin menjadi tren, di mana wisata pantai saat ini banyak menjadi pilihan masyarakat dalam mengisi liburan.
BACA JUGA: Solo Masih PPKM Level 2, Pemko Geber Event Pariwisata di Tengah Kekhawatiran
Pria kelahiran 10 April 1964 itu mengatakan jika potensi ini dikelola secara baik dan dikemas dengan bagus, maka akan mengundang banyak masyarakat untuk datang berwisata.
Diakui, untuk saat ini masih belum bisa berharap banyak dengan masuknya wisatawan asing. Apalagi bila melihat syarat dan aturan yang harus dipenuhi para wisatawan jika ingin berkunjung ke Indonesia.
BACA JUGA: Luhut Binsar: Kampungan Kalau Bicara Katanya, Bikin Capek Saja
“Mulai dari masih diberlakukannya syarat wajib seperti test RT PCR, karantina hotel yang waktunya cukup lama, aturan jaminan visa, hingga keharusan mereka dalam kondisi layak untuk bepergian," terang Ansar.
Sejumlah aturan tersebut, lanjut mantan bupati Bintan itu, masih sangat memberatkan para wisatawan. Ditambah lagi dengan kebijakan dari negara asal, yang belum membolehkan warganya bepergian.
Meski begitu, Ansar pasang target awal 2022 sektor pariwisata akan bisa dibuka kembali. Di mana perlahan Pemprov Kepri akan mulai membuka lagi travel buble dengan negara Singapura.
"Hal itu semua harus dibicarakan dengan pemerintah pusat. Paling tidak saya akan secara ekstra meminta pusat segera membuka pariwisatanya dengan Kepri,” tegas Ansar Ahmad.
Dia menyebut Pemprov Kepri juga telah menyiapkan anggaran Rp 1,5 miliar untuk famtrip menjual paket wisata Kepri dengan menggandeng para agen travel yang ada di Kepri.
Selain itu, Pemprov Kepri juga telah menyediakan anggaran sebesar Rp 500 juta untuk information tourism, agar banyaknya potensi wisata di Kepri, termasuk yang ada di Anambas dan Natuna, didatangi wisatawan.
Gubernur Ansar juga berharap kondisi peak season akhir tahun nanti tidak menimbulkan peningkatan kasus positif COVID-19. Karena itu, dia mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan prokes.
Ketua DPP Astindo Pusat Pauline Suherno menyambut baik kegiatan ini sebagai angin segar bangkitnya kembali pariwisata. Karena itu, momen ini harus disambut para anggota tour dan travel dengan semangat kerja lebih keras lagi.
Seiring makin membaiknya kondisi saat ini, dimana pemerintah juga terus melonggarkan berbagai aturan, termasuk aturan penerbangan. Dimana saat ini, pemerintah telah membolehkan anak dibawah umur 12 tahun melakukan perjalanan.
"Momen ini harus terus kita manfaatkan, dengan menggandeng banyak pihak guna menjual berbagai paket wisata. Termasuk kita juga membuat promosi secara masif yang isinya menginformasikan kesiapan wisata kita menerima tamu," imbuh Paulin Suherno.
Ketua DPD Astindo Kepri Dosma Tobing menilai kegiatan kali ini bukti telah bangkitnya pariwisata di Kepri. (rls/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo