Gubernur BI Sebut 2 Hal Ini Jadi Tantangan Perkembangan Ekonomi Syariah

Rabu, 24 Agustus 2022 – 14:36 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membeberkan tantangan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai keterbatasan akses pembiayaan komersial maupun sosial menjadi salah satu tantangan ekonomi syariah di Indonesia.

Hal itu disampaikan Perry dalam The 6th Annual Islamic Finance Conference yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (24/8).

BACA JUGA: Sandiaga Bangga Milenial Punya Andil dalam Kebangkitan Ekonomi Kreatif

Menurut Perry, tantangan lainnya, yakni akses pasar yang terbatas, khususnya ke pasar ritel modern dan pasar global, hubungan yang terbatas dengan perusahaan besar termasuk perusahaan perdagangan, serta pemenuhan standardisasi termasuk pada produk dan sertifikasi halal.

"Kita perlu bersama-sama meningkatkan peran ekonomi syariah khususnya UMKM, termasuk pondok pesantren, dalam menghadapi tantangan ini," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.

BACA JUGA: Digitalisasi Ekonomi Mendorong Kemajuan Pelaku Usaha Lokal

Berdasarkan pengalaman BI, untuk mengatasi keterbatasan akses pembiayaan pada ekonomi syariah, model keuangan Islami perlu dikembangkan melalui perpaduan pembiayaan sosial dan keuangan komersial.

Adapun pembiayaan sosial meliputi zakat, infak, sedekah, dan wakaf, sementara pembiayaan komersial berupa pembiayaan dari perbankan maupun sektor keuangan.

BACA JUGA: Antisipasi Guncangan Ekonomi, Cucun PKB Beri Saran Penting kepada Pemerintah

BI menilai skema pembiayaan campuran antara sosial dan komersial sangat menjanjikan, karena biayanya akan lebih efisien dan menguntungkan akibat suku bunganya lebih murah dibandingkan pembiayaan yang hanya berasal dari perbankan konvensional saja.

"Maka dari itu skema pembiayaan campuran ini sangat penting dalam menghadapi tantangan ekonomi syariah di dalam negeri," tegas Perry Warjiyo.

Selain itu, mempromosikan ekonomi dan keuangan syariah juga penting dilakukan, khususnya dengan memberdayakan dan menciptakan model unit bisnis ekonomi UMKM.

Selanjutnya digitalisasi turut diperlukan untuk mengembangkan proyek UMKM termasuk pondok pesantren.

"Terutama untuk memberikan pembiayaan agar lebih mudah kepada sektor-sektor tersebut," kata Perry. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BI   Ekonomi   Ekonomi syariah   UMKM  

Terpopuler