Gubernur BI Sebut UU Cipta Kerja Beri Kemudahan kepada Investor China

Rabu, 28 September 2022 – 02:02 WIB
Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun (keenam dari kiri) berfoto bersama pejabat perwakilan pemerintah RI dan pengusaha China dalam acara Forum Bisnis Indonesia-China di Guangzhou, Provinsi Guangdong, Senin (26/9/2022). Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, GUANGZHOU - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meyakinkan para pengusaha China agar tidak ragu untuk melakukan investasi di Indonesia.

"Jangan ragu untuk berinvestasi di Indonesia, terlebih setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang membuat investasi semakin mudah," kata Perry dalam Forum Bisnis Indonesia-China di Guangzhou, Senin (27/9).

BACA JUGA: Bank Mandiri Ekspansi ke China

Dalam paparan yang disampaikannya secara virtual itu, dia mengemukakan lima alasan kenapa Indonesia dapat dijadikan negara tujuan investasi.

Pertama, sebut dia, Indonesia selalu mencatat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, bahkan di masa tersulit sekali pun. Pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat tajam pada kuartal II/2022 yang mencapai 5,44 persen, didukung oleh konsumsi domestik, investasi, dan ekspor yang sangat kuat.

BACA JUGA: Pabrik Apple di China Cemari Lingkungan

Kedua, perekonomian Indonesia stabil dan tangguh, termasuk nilai tukar rupiah yang tetap terjaga.

Ketiga, reformasi yang sedang dan terus dilakukan terlihat dari kebijakan Presiden Indonesia yang gencar mengembangkan infrastruktur untuk mempermudah konektivitas.

BACA JUGA: Enam Perusahaan China Dkeluarkan Dari Bursa Saham di Australia Di Tahun 2018

Keempat, digitalisasi ekonomi dan keuangan Indonesia terus berkembang dan didukung oleh pengembangan ekosistem yang terintegrasi.

"Dalam hal ini, BI mendukung dengan menerbitkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI)," kata Gubernur BI.

Dan terakhir, menjalin kerja sama penggunaan mata uang lokal dengan sejumlah negara seperti Malaysia, Thailand, Jepang, dan China.

Perry menambahkan bahwa BI saat ini tengah mengembangkan instrumen pasar uang hijau dan berkelanjutan (green and sustainable money market instrument) serta mengembangkan pembayaran lintas negara (cross border payment) sebagai salah satu agenda prioritas Keketuaan G20 Indonesia.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun, yang hadir secara langsung dalam forum tersebut, mengatakan bahwa untuk mempercepat pemulihan pascapandemi dalam semangat Presidensi G20, Indonesia terus mendorong investasi pada tiga pilar utama G20, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan.

Di akhir acara yang digelar oleh Kedutaan Besar RI di Beijing dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Beijing itu, tiga perusahaan China menyampaikan surat pernyataan niat (letter of intent) untuk berinvestasi di Indonesia.

Ketiga perusahaan itu, yakni China Tianying yang bergerak di bidang manajemen lingkungan, China Energy Engineering Corporation yang bergerak di bidang energi terbarukan, dan Qinfa Group, menyatakan minatnya untuk menggunakan mata uang lokal dan mendukung pengembangan pembayaran lintas-batas. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler