Gubernur BI: Tarif Angkutan Udara Turun

Sabtu, 25 Mei 2019 – 08:32 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Berdasar survei pemantauan harga oleh Bank Indonesia (BI), hingga minggu keempat inflasi bulan ini diperkirakan berada di level 0,47 persen secara month-to-month (MtM).

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, inflasi Mei diperkirakan rendah karena harga sejumlah barang mengalami deflasi. Salah satunya, tiket pesawat.

BACA JUGA: Kebutuhan Uang Tunai Ramadan dan Idulfitri Tembus Rp 33,4 Triliun

”Tarif angkutan udara turun. Kalau dihitung terhadap inflasi, itu minus 0,01 persen,” jelas Perry, Jumat (24/5).

BACA JUGA: Program Kementan Mampu Tekan Inflasi dan Stabilkan Harga Pangan

BACA JUGA: Naik 7,9 Persen, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp 5.426 Triliun

Selain tiket pesawat, komoditas lain yang menyumbangkan deflasi, di antaranya, beras, tomat sayur, dan bawang merah.

Komoditas yang diprediksi naik adalah cabai merah, bawang putih, daging ayam, dan telur ayam.

BACA JUGA: Pertimbangan Utama BI Pertahankan Suku Bunga Acuan

Sementara itu, pada pekan kedua Ramadan, Bulog memastikan stok bahan pokok aman.

Bukan hanya suplai yang aman, harga komoditas di pasaran juga terkendali.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar Utomo menuturkan, saat ini stok beras Bulog secara nasional mencapai 2,2 juta ton.

Selain beras, Bulog menjamin stok maupun harga untuk berbagai komoditas lain seperti minyak goreng dan gula.

”Seperti gula, kami jual di tingkat Rumah Pangan Kita hanya Rp 12 ribu per kg, begitu pula untuk minyak hanya Rp 11 ribu per liter,” jelasnya.

Stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Lebaran.

Kepala Perum Bulog Divre Jatim Muhammad Hasyim menambahkan, stok beras di gudang cukup dengan jumlah sekitar 602 ribu ton. Jumlah stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun.

”Saat ini masih panen, harga beras relatif stabil. Namun, sekalipun harga stabil, kami terus lakukan operasi pasar. Karena kalau harga sudah naik sulit dikendalikan,” katanya.

Bukan hanya beras, pihaknya juga masih memiliki stok gula pasir, tepung terigu, dan minyak goreng.

Untuk operasi pasar, pihaknya menyiapkan gula sebanyak 4.000 ton. Kemudian, stok minyak goreng pun terjaga.

”Kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan operasi pasar,” urainya. (agf/ken/res/c25/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BI Siapkan Uang Baru Rp 4,7 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler