Gubernur DIY: Momentum Perayaan HMI Harus Menguatkan Kesadaran

Selasa, 12 Oktober 2021 – 21:42 WIB
Sri Sultan Hamengku Buwono X. Foto: Radar Jogja

jpnn.com, YOGYAKARTA - Kota Yogyakarta menjadi lokasi penyelenggara Perayaan Hari Museum Nasional 2021.

Acara yang digelar secara daring ini, menjadi puncak dari rangkaian acara Peringatan 50 Tahun Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, yang sudah berlangsung sejak 7 Agustus 2021 silam.

BACA JUGA: Evan Sanders Ungkap Kondisi Amanda Manopo

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi mengingatkan agar kita jangan sekali-kali melupakan sejarah. Karena sejarah adalah pembangun jati diri kita sebagai bangsa.

“Bung Karno telah berpesan pada generasi penerus, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Kita sebagai generasi muda harus ingat pesan itu, karena sejarah dan budaya merupakan pembangun jati diri Indonesia. Sudah sepatutnya kita merawat warisan pendahulu kita. Salah satu caranya adalah melalui museum," ujar Nadiem.

BACA JUGA: Gandeng Ease Indonesia, BonCabe Gelar Talk Show Tentang Kesehatan Mental

Nadiem juga menegaskan saat ini Indonesia memiliki 509 museum dan jumlahnya terus bertambah seiring tumbuhnya kesadaran akan pentingnya museum.

“Semua sudah menyadari museum adalah sumber pengetahuan tentang asal-usul kita sebagai suatu bangsa, dan sumber kekuatan kita untuk membangun masa depan,” imbuh Nadiem.

BACA JUGA: Cegah Praktik KKN, Holding Perkebunan Nusantara Terapkan SMAP

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno turut mengapresiasi Barahmus DIY, yang telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan Festival Museum Yogya 2021.

Sandiaga juga berharap ada adaptasi penerapan protokol kesehatan CHSE untuk destinasi pariwisata.

Kedua, Inovasi dengan mengembangkan jalur wisata tematik di destinasi super prioritas Borobudur dengan tema Edu-tour dengan melibatkan museum dan cagar budaya, sebagai daya tarik unggulan. Juga penguatan narasi/storytelling, serta pemanfaatan teknologi dan kolaborasi pentahelix.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubowono X mengatakan bagi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta peringatan HMI memiliki nilai yang sangat strategis.

Terutama bila dikaitkan dengan salah satu poin dari resolusi pada HMI Pertama yaitu membantu perkembangan kebudayaan baik dalam skala nasional maupun internasional.

“Momentum HMI kali ini juga harus menguatkan kesadaran dan komitmen kita bersama, untuk mampu mengemas koleksi museum yang berasal dari masa silam, sehingga bisa jadi pelajaran untuk masa kini dan masa mendatang," serunya.

"Koleksi-koleksi museum juga tidak harus melulu berupa benda-benda kuno. Koleksi-koleksi terbaru juga perlu dipresentasikan sebagai bentuk inovasi dan kreativitas sehingga koleksinya terus berkembang dan relevan,” imbuh Sri Sultan.

Sementara, dalam sambutannya, Ketua Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana menyoroti bagaimana museum di Indonesia menghadapi tantangan yang sangat besar dua tahun belakangan.

“Dalam dua tahun terakhir, museum di Indonesia telah memperlihatkan ketangguhannya menghadapi efek panjang pandemi. Museum memastikan tugas utama tetap berjalan: mengedukasi masyarakat, dan juga untuk misi pelestarian, dan telah memanfaatkan TI agar mudah diakses masyarakat,” jelas Putu.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler