Gubernur Ganjar Berkomitmen Penuh Melindungi Pekerja Migran

Selasa, 18 Mei 2021 – 22:29 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo di kantornya. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berkomitmen berpihak pada perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Bukan isapan jempol semata, hal itu kembali ditunjukkan Ganjar saat memerhatikan kepulangan ribuan pekerja migran kembali ke kampung halaman di Jateng.

BACA JUGA: Pak Ganjar Siap Kebut Vaksinasi Covid-19 hingga Desember

Selain memastikan protokol kesehatan, sarana transportasi untuk kembali ke mudik secara aman pun tak luput dari perhatiannya.

Diketahui, ribuan pekerja migran asal Jateng telah menyelesaikan kontrak kerja di berbagai negara, seperti Hongkong, Malaysia dan Arab.

BACA JUGA: Waspada Klaster Keluarga setelah Lebaran, Ganjar: Rumah Sakit Saya Minta Bersiap-siap

Mereka kembali dari luar negeri dan mendarat melalui dua bandara yaitu Bandara Soekarno-Hatta di Banten dan Juanda di Surabaya.

Ganjar mengatakan pihaknya melalui Disnakertrans Provinsi Jateng telah menjalin komunikasi aktif dengan Pemprov Jatim dan Pemprov Banten terkait kepulangan itu.

BACA JUGA: Biola Karya Mbah Min Bikin Pak Ganjar Terkagum-kagum

Tak hanya itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terkait penatalaksanaan kesehatan Covid-19.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah Sakina Roselasari, Selasa (18/5) merinci hingga 15 Mei 2021 pekerja migran yang turun di Bandara Juanda mencapai 474 orang.

Sementara, di bandara Soekarno Hatta mencapai 1.241 orang. Para pekerja yang kebanyakan berasal dari Kabupaten Pati, Jepara, Kendal, Cilacap, Brebes, dan Banyumas itu kini telah melewati mekanisme pemeriksaan swab dan karantina.

"Kami jalin komunikasi dengan Jatim baik itu dinas tenaga kerja, kesehatan kemudian BP2MI kami juga berkomunikasi. Di Juanda kemarin tidak bisa pulang mandiri, Pemprov Jateng memfasilitasi dua bus kemarin sebelum lebaran," tutur Sakina.

Dia menyebutkan kepulangan para pekerja migran dilakukan secara bergelombang. Bahkan di antaranya ada yang pulang menggunakan fasilitas pribadi ke kampung halaman.

Namun demikian, prosedur protokol keamanan tetap harus dilalui, sebelum kembali ke mudik.

"Kalau perkiraannya yang akan pulang kurang lebih sekitar 4000 orang, baik di April atau Mei ini karena kontraknya habis. Namun, kenyataannya yang pulang tidak sebanyak itu hanya sekitar 1000-an orang, karena adapula yang memperpanjang kontrak mereka," imbuh Sakina.

Sakina berharap terkait masa depan para pekerja migran, sesudah pulang kampung bisa menjadi pengusaha. Namun demikian, bagi eks pekerja migran yang bingung mencari pekerjaan, diharapkan menghubungi Disnaker setempat.

"Pekerja yang kontraknya habis, belum tentu bisa kembali ke luar negeri. Entah karena moratorium atau kondisi negara penerima kerja. Kami berharap mereka bisa menjadi wiraswasta. Kalau pelatihan, ada Kartu Prakerja yang bisa mengembangkan kemampuan. Di web kami juga ada e-Makaryo, yang mempertemukan calon pekerja dan perusahaan," urai Sakina. (flo/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler