jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada masyarakat agar mewaspadai potensi munculnya klaster keluarga pascalebaran.
"Masyarakat harus siaga di keluarga, jangan sepelekan. Ini perlu menjadi perhatian semua agar tetap menjaga prokes karena potensi penambahan ada," kata Ganjar saat menghadiri halalbihalal virtual di lingkungan Pemprov Jateng dan Forkopimda di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (17/5).
BACA JUGA: Pak Ganjar Menyesalkan Tragedi di Kedung Ombo, Enam Orang Meninggal
Dia menegaskan semua prosedur untuk menekan penyebaran Covid-19 terus dilakukan seperti rapid test antigen pada arus balik.
Begitu juga dengan penyiapan tempat isolasi, baik isolasi mandiri maupun ruang isolasi terpusat dan ICU di rumah sakit. Penyiagaan tersebut dilakukan selama 14 hari ke depan.
BACA JUGA: Pak Ganjar Menjenguk Guru yang Dua Kali Positif Covid-19, Tertular di Klaster Tarawih
"Tempat isolasi dan rumah sakit saya minta untuk stand by," ungkapnya.
Ganjar menjelaskan evaluasi sementara terkait arus mudik dan balik Idulfitri 1442 H secara keseluruhan menyebutkan bahwa pemudik yang datang, baik menggunakan izin dan prosedur yang benar maupun yang menerobos, jumlahnya berkurang dibandingkan tahun lalu.
BACA JUGA: Ganjar Minta Semua Rumah Sakit Bersiap-Siap Buka Ruang ICU
Pada 2020 jumlah pemudik yang menerobos mencapai sekitar 1 jutaan. Kemudian pada tahun ini sekitar 600 ribuan. Hal ini tentu terlaksana atas banyaknya masyarakat yang taat untuk tidak mudik.
"Tentu saja arus balik ini juga menjadi catatan kita agar semua dalam kontrol yang ketat karena tidak hanya soal kemacetan, keamanan, tetapi juga kesehatan. Maka di beberapa titik tetap dilakukan pengetesan acak khususnya rapid test antigen," sambungnya.
Ganjar mengaku berbagi tugas dengan Wagub Jateng untuk monitoring di beberapa tempat saat larangan mudik Lebaran tersebut.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada bupati dan wali kota bersama Forkompindanya yang kompak," jelasnya.
Ganjar tidak menampik adanya temuan warga positif Covid-19 saat arus mudik meskipun jumlah pastinya belum diketahui. Saat ini masih menunggu evaluasi secara keseluruhan.
Sementara dari data yang ada pekan lalu setidaknya ada sekitar 28 orang yang kedapatan positif Covid-19 pasca rapid test antigen di jalur penyekatan.
"Ada. Datanya kemarin terus muncul, saya belum update tetapi beberapa waktu lalu, tepatnya satu pekan lalu ada sekitar 28 orang. Sampai dengan tadi dilaporkan di Banyumas menemukan tidak sampai 10 orang. Mudah-mudahan itu bisa menjaga," katanya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia