Gubernur Ganjar Perketat Lalu Lintas Hewan Ternak di Daerah Perbatasan

Kamis, 12 Mei 2022 – 16:10 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan jajarannya untuk menjaga lalu lintas hewan ternak di daerah perbatasan. Dok tim media Ganjar.

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan jajarannya untuk menjaga lalu lintas hewan ternak di daerah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur.

Hal terebut diungkapkan Ganjar dalam kegiatan evaluasi arus mudik-balik bersama Kapolda dan Pangdam IV/Diponegoro di Kantor gubernur, Rabu (11/5).

BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Selama Libur Lebaran Ada 11,4 Juta Orang Masuk Jateng

Menurut Ganjar, langkah pencegahan penting dilakukan sebagai upaya bersama dalam mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini tersebar di Provinsi Aceh dan Jatim.

"Kita siaga kesehatan hewan, wabil khusus penyakit mulut kuku (PMK). Ini sudah ada di Jawa Timur maka kita harus border perbatasan," ujar Ganjar Pranowo.

BACA JUGA: Penyakit Mulut dan Kuku: Australia Tawarkan Vaksin untuk Indonesia di Tengah Kurangnya Dokter Hewan

Menurt orang nomor satu di Jawa Tengah itu, penularan PMK bukan tidak mungkin masuk ke wilayah Jawa Tengah apabila pengawasan dan kerja sama antar pihak tidak dilakukan secara baik.

Karena itu, sesuai arahan dari Kementerian Pertanian (Kementan) pemusnahan bisa dicegah apabila hewan yang terpapar segera mendapat pengobatan.

BACA JUGA: Waduh, Ribuan Sapi Ternak Terjangkiti PMK, 13 Ekor Mati Mengenaskan

Kurang lebihnya, hal itu juga yang disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat berbincang di Makassar belum lama ini.

Ganjar menyebut pemusnahan virus tersebut memiliki teknik, salah satunya melakukan pengawasan.

"Nah, kami juga siap-siap di Jawa Tengah karena bukan tidak mungkin itu (PMK) juga, kan, bisa bergeser (dari Jawa Timur), maka kenapa mesti dijaga transportasi lalu lintas hewan kita," tutur politikus PDI Perjuangan itu.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta semua kepala daerah di Indonesia untuk mengatur lalu lintas ternak.

Hal itu dilakukan sebagai upaya bersama dalam mencegah penularan PMK dari Provinsi Jawa Timur dan Aceh.

"Untuk bisa mengendalikan agar tidak terjadi mutasi-mutasi berlebihan tanpa pengendalian langsung baik oleh tenaga kesehatan maupun semua jajaran yang terkait di provinsi," ungkapnya.

Mentan memastikan bahwa penanganan PMK terus dilakukan secara maksimal.

Di antaranya dengan mendistribusikan obat, penyuntikan vitamin, pemberian antibiotik, dan penguatan imun.

Di sisi lain, Kementan juga terus bekerja melakukan riset dan uji lab untuk menemukan vaksin dalam negeri.

Diketahui, saat ini penyakit tersebut ditemukan pada sapi di Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur, Provinsi Aceh.

Ada juga di Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Lamongan dan Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

"Intinya yang terkena harus diberikan obat, dan yang tidak kena harus dinaikan imunnya," ungkapnya.(mrk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah Harga Bahan Pangan di DKI Turun, Daging Sapi Lebih Murah


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler