jpnn.com, BANDUNG - Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat menggagas program digitalisasi secara inklusif. Sejumlah program digitalisasi yang bersifat inklusif pun sudah diluncurkan Pemdaprov Jabar, seperti Desa Digital.
Demikian dikatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan arahan pada Cloud Workshop Digital Transformation oleh Amazone Web Service di Counteryard Marriot Hotel, Kota Bandung, Kamis (24/10/19).
BACA JUGA: ODGJ Harus Dirawat
“Kita sediakan Wi-Fi gratis di desa- desa, di Indramayu memberi makan ikan dengan sentuhan gadget, nelayan di Sukabumi mencari ikan dengan fish finder, melakukan sosialisasi dengan media sosial, kemudian kita ada Sapa Warga, termasuk berdagang dengan e-commerce,” kata Emil –sapaan Ridwan Kamil.
Digitalisasi pun dilakukan Pemdaprov Jabar di bidang pelayanan publik, seperti Open Data, Jabar Digital Service, dan Jabar Saber Hoaks.
BACA JUGA: Bangun Teknologi Informasi Pedesaan
Pada kesempatan yang sama, Emil menyatakan bahwa Pemdaprov Jabar saat ini menerapkan Dynamic Governance atau Birokrasi Dinamis. Birokrasi Dinamis sendiri merupakan pola pembangunan yang kolaboratif yang memungkinkan keterlibatan semua pemangku kepentingan, di luar Aparatur Sipil Negara (ASN). Tujuannya, supaya roda pemerintahan dan pembangunan berputar dengan cepat.
“Pemdaprov Jawa Barat menerapkan Birokrasi 3.0, menggunakan teknologi, membuka diri,” kata Emil.(*)
BACA JUGA: Menjadikan Jabar Bebas Stunting Lewat Omaba
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi