BATAM - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) M Sani mengaku gerah dengan banyaknya pelabuhan tidak resmi atau pelabuhan tikus di Batam. Untuk itu dia berjanji akan segera menertibkan pelabuhan-pelabuhan ilegal tersebut.
"Saat ini masih banyak barang masuk ke Batam melalui pelabuhan tikus," kata Sani saat rapat pembahasan FTZ di Graha Kepri Batam Centre, Senin (30/1).
Kata Sani, penertiban tersebut akan dituangkan dalam surat keputusan (SK) Gubernur Kepri tentang titik-titik pelabuhan yang boleh beroperasi. Pemerintah juga berjanji akan menutup pelabuhan-pelabuhan yang tidak resmi.
Hal ini disampaikan gubernur menanggapi keluhan Kepala Kantor Bea dan Cukai Batam, Kukuh Basuki. Dalam kesempatan itu Kukuh mengaku kuwalahan mengawasi pelabuhan tikus yang jumlahnya mencapai 74 titik di yang tersebar di sejumlah pantai di Batam. "Sangat sulit menjalankan fungsi pengawasan kalau masih banyak pelabuhan tikus," kata Kukuh.
Menurut Kukuh, sebelumnya Bea dan Cukai Batam pernah membicarakan hal ini dengan Pemprov Kepri dan Pemko Batam. Intinya, Bea dan Cukai meminta ada ketegasan pemerintah untuk membatasi pelabuhan tikus di Bata,.
"Mungkin bisa dilokalisasi saja. Sehingga tidak tersebar di seluruh pantai di Batam," kata Kukuh. (par/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat Daerah Sering ke Jakarta, Rapat Dewan Ditunda
Redaktur : Tim Redaksi