Gubernur Kepri Kena OTT KPK, Peta Politik Pilkada 2020 Berubah Drastis

Jumat, 12 Juli 2019 – 15:43 WIB
Gubernur Kepri Nurdin Basirun saat tiba di gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/7). Sebelumhya dia kena OTT di Pangkalpinang pada Rabu (10/7). Foto : M Fathra Nazrul Islam / JPNN

jpnn.com, BATAM - Peta politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kepri 2020 mendatang dipastikan akan berubah drastis pasca-Gubernur Kepri Nurdin Basirun kena OTT KPK.

Sejumlah politikus menilai, akan ada figur-figur baru yang kemungkinan akan maju menjadi calon gubernur maupun wakil gubernur Provinsi Kepri.

BACA JUGA: Partai NasDem Langsung Bebastugaskan Gubernur Kepri dari Jabatan Ketua DPW

Nurdin Basirun merupakan Ketua DPW NasDem Provinsi Kepri. Awalnya dianggap masih menjadi kandidat terkuat untuk maju di Pilgub 2020. Kemudian ada nama Soerya Respationo, Ketua DPD PDI Perjuangan.

BACA JUGA: Cetak Dua Gol ke Gawang Persebaya, Rafael Silva Bungkam Para Pengkritik

BACA JUGA: Gubenur Kepri Kena OTT KPK, Begini Respons NasDem

Tetapi dengan ditangkapnya Nurdin maka akan ada figur baru dari NasDem yang mungkin akan maju menjadi bakal calon gubernur.

”Untuk kasus ini, kita harus menghargai azas praduga tak bersalah. Dan saya menyampaikan prihatin atas kasus yang ada ini. Tetapi kita akui dengan kasus ini peta politik di Kepri memang akan berubah,” kata Sekretaris Gerindra Kepri Onward Siahaan.

BACA JUGA: OTT KPK di Kepulauan Riau Terkait Izin Reklamasi

Onward mengatakan, Partai NasDem selain punya Nurdin Basirun, masih ada nama Rudi, Wali Kota Batam aktif. Rudi juga Sekretaris DPD NasDem Kepri.

”Ini akan seru nantinya. Menurut saya, Rudi akan sangat berpeluang untuk maju menjadi calon gubernur. Nah, apakah beliau akan bersedia kita lihat saja nanti. Tapi peluang itu sangat besar,” katanya.

Dengan adanya kasus yang menerpa Nurdin, menurut Onward, parpol yang ada di Kepri juga pasti akan menjadi lebih berani untuk memajukan calonnya. ”Nurdin itu incumbent dan memang kuat. Dengan kasus ini peta politik akan semakin menarik,” katanya.

BACA JUGA: Jadi Pengedar Sabu-sabu, Dua Aparatur Sipil Negara Ditangkap

Sementara dari internal Ge-rindra, sejauh ini belum menentukan siapa yang akan diusung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2020 mendatang. ”Kalau dari internal masih belum. Masih panjang waktunya,” katanya.

Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Basyid Has juga mengatakan, pertarungan politik 2020 akan lebih menarik pasca tertangkapnya Nurdin Basirun. Menurutnya, akan semakin banyak tokoh yang bersemangat untuk maju di Pilgub tanpa kehadiran sang petahana.

”Akan banyak nama yang muncul seperti Mustofa Widjaja, Ismeth Abdullah, Rudi, Soerya, dan tokoh lainnya. Karena kita harus akui selama ini incumbent di mana-mana pun sangat mendominasi. Jadi, peta politik ini akan sangat menarik,” katanya.

Menurut Basyid, NasDem akan tetap memajukan calon-nya di Pilgub. Yang paling berpeluang adalah Rudi. Selain karena tak ada sosok lain, ex officio yang tak kunjung terealisasi bisa jadi menjadi dorongan bagi Rudi untuk bertarung di Pilgub.

”Dari NasDem sudah tidak ada lagi memang selain pak Rudi. Dan kalau pak Rudi maju di Pilgub, maka akan semakin menarik lagi di Pilwako Batam,” katanya.

Hingga saat ini, menurut Basyid, PKB sudah berkoordinasi dengan beberapa figur yang dinilai layak untuk dimajukan di Pilgub. Tetapi siapa nanti yang akan diusung tergantung dari hasil survei partai.

”Kita berkomunikasi dengan sejumlah tokoh. Tapi kita lihat nanti survei dan elekta­bilitas­nya,” katanya.

BACA JUGA: Pelatih Persib Sesalkan Sikap Suporter Persija: Semestinya Harus Ada Rasa Manusiawinya

Wakil Ketua Golkar Provinsi Kepri Asmin Patros juga me-ngatakan bahwa peta politik akan jauh berubah setelah penangkapan Nurdin Basirun. Tetapi ia enggan berko­mentar lebih jauh karena kasus Nurdin ini masih tahap permulaan.

”Kalau menurut saya sih tak etis kalau langsung kita bicarakan masalah itu padahal baru kemarin kasus menimpa Pak Nurdin. Tetapi memang yang jelas akan jauh berubah peta politik yang ada,” katanya.

Asmin berharap kasus yang menimpa Nurdin bisa cepat selesai. Tetapi ia berharap semua pihak untuk mengedepankan azas praduga tidak bersalah.

”Sebelum ada ketetapan hukumnya maka tetap kita junjung praduga tidak bersalah. Kalau masalah mengusung calon gubernur atau calon wakil gubernur belum lah layak langsung kita bahas,” katanya. (ian)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler