Gubernur Khofifah Targetkan IKM di Jatim Capai 100 Persen

Jumat, 04 November 2022 – 13:17 WIB
Gubernur Khofifah targetkan IKM di jenjang SMA, SMK, dan SLB di Jatim capai 100 persen. Foto: dok. Pemprov Jatim

jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa Pemprov Jatim mendukung penuh Gerakan Akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Dia mengatakan Jatim telah menetapkan target implementasi kurikulum merdeka di jenjang SMA SMK dan SLB mencapai 100 persen pada tahun ajaran 2023/2024.

BACA JUGA: Gubernur Khofifah Melepas Ekspor Berbagai Produk ke Empat Negara

“Implementasi kurikulum merdeka pada jenjang SMA, SMK, dan SLB di Jatim saat ini sudah 77,18 persen," kata Gubernur Khofifah dalam keterangan tertulis, Jumat (4/11).

Data dari Dinas Pendidikan Jatim, jumlah SMA, SMK, dan SLB di Jatim totalnya ada 4.044 sekolah. Dari jumlah tersebut yang telah melaksanakan kurikulum merdeka mencapai 3.121 sekolah atau secara persentase mencapai 77,18%. Tercatat tertinggi seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Implementasikan Kurikulum Merdeka di Wilayah 3T, Guru Harus Melek Literasi Digital 

"Kami berharap komitmen yang sama juga dimiliki oleh para bupati/wali kota di Jatim agar dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka di jenjang PAUD, SD, hingga SMP," ujarnya.

Gubernur Khofifah juga mendorong agar para guru di Jatim mencetak generasi sesuai dengan skill atau keterampilan yang dibutuhkan di masa kini hingga masa depan.

BACA JUGA: Kemendikbudristek: Sampai 2023, Sekolah Belum Wajib Melaksanakan Kurikulum Merdeka

Dia menyebutkan berdasarkan data Mc Kinsey & Company, dalam sepuluh tahun terakhir, 80% pekerjaan membutuhkan kompetensi Science (Sains), Technology (Teknologi), Engineering (Teknik) and Mathematics atau STEM.

Pada 2018, 30 posisi pekerjaan strategis membutuhkan kompetensi STEM. Untuk itu STEM menjadi hal penting bagi penunjang IKM.

Selain kompetensi STEM, Khofifah menambahkan pentingnya guru-guru di Jatim untuk mengembangkan karakter inisiatif, kolaborasi dan inovasi (IKI) dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.

Menurutnya, guru adalah para game changer dan juga pencetak game changer di masa depan.

“Daya inisiatif, kolaborasi dan inovasi kita di tengah zaman seperti saat ini dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Jadi IKI Jawabane (jawabannya)," tuturnya.

Sementara itu, Dirjen PAUD DIKDASMEN Kemendikbudristek Iwan Syahril mengapresiasi langkah Pemprov Jatim yang mengalokasikan 35% APBD nya untuk bidang pendidikan.

Iwan menyampaikan bahwa kurikulum ini menekankan kepada komitmen bergotong royong untuk melakukan perubahan pendidikan melalui kurikulum merdeka.

Kurikulum merdeka menurutnya, lebih sederhana, lebih fleksibel, dan lebih relevan. "Karena kita sama-sama untuk problem solving krisis pembelajaran yang diperparah oleh kondisi pandemi," ucap Iwan Syahril.(zil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler