Gubernur Khofifah Tekankan Pendidikan Harus Mampu Membangun Karakter dan Peradaban

Jumat, 13 Mei 2022 – 15:18 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indra Parawansa saat menjadi inspektur upacara Hardiknas 2022 yang dilaksanakan Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi, Jumat (13/5). Foto: Humas Pemprov Jatim

jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indra Parawansa menekankan pentingnya untuk bersama-sama memulihkan pendidikan Indonesia, khususnya di Jatim.

"Kita harus tetap bergerak untuk menjaga komitmen bersama demi memajukan pendidikan dengan tujuan mencetak SDM unggul," kata Gubernur Khofifah.

BACA JUGA: Soal Kasus Hepatitis Akut Bergejala Berat pada Anak, Khofifah Minta Warga Tidak Panik

Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah dalam menyampaikan arahan sebagai inspektur upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2022 yang digelar Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi, Jumat (13/5).

Menurut Khofifah, masyarakat di era digital saat ini dituntut untuk mampu berpikir dan bergerak out of the box sebagai upaya membawa pendidikan lebih baik melalui kemerdekaan dalam belajar.

BACA JUGA: Khofifah Berangkatkan 3.650 Orang Rombongan Mudik Bareng Gratis Menuju 15 Daerah di Jatim

Gubernur Khofifah saat menyematkan tanda penghargaan Satya Lancana Karya Satya kepada tiga orang penerima, Jumat (13/5). Foto: Humas Pemprov Jatim

BACA JUGA: Khofifah: CPNS Harus Tegak Lurus kepada NKRI

Muaranya tentu sejalan dengan arah pembangunan manusia, yaitu SDM unggul yang akan mengantarkan kepada kemajuan Indonesia.

 Dia juga menegaskan pendidikan bukan hanya sebagai wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Namun pendidikan adalah sarana untuk mengembangkan kreativitas menuju bangsa yang beradab, berkarakter dan berbudi luhur" ujarnya.

 Bagi penyelenggara sekolah luar biasa dan bagi anak berkebutuhan khusus, Gubernur Khofifah mengatakan pendidikan amat diperlukan untuk mengakomodir keragaman, kemampuan, dan karakteristik siswa.

"Saya ingin mengingatkan kembali adanya keberagaman siswa dan bagaimana seharusnya assessment dikembangkan. Semoga kemerdekaan dalam belajar menjadi suatu yang nyata dan teraplikasi dengan baik," harapnya.

Hingga saat ini, kata Gubernur Khofifah, seluruh sekolah dan guru penggerak di Jatim terus bergerak guna mewujudkan visi pendidikan Indonesia, yakni Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila.

"Marilah kita menjadi agen-agen penggerak bagi kemajuan pendidikan karena pendidikan merupakan pembangunan peradaban satu negara," ajak Gubernur Khofifah.

 Berdasarkan data Dinas Pendidikan Jatim, total ada 200 sekolah penggerak di provinsi tersebut.

Gubernur Khofifah pun berharap bahwa kurikulum merdeka kelak juga dapat dilaksanakan dengan baik.

Dia menyebutkan fleksibilitas dari siswa untuk bisa mengambil mata pelajaran tertentu sebagai penguat jurusan utama merupakan wujud implementasi kurikulum merdeka di sekolah-sekolah penggerak.

Bersama guru yang juga sebagai nafas penggerak, lanjut Khofifah, langkah tersebut mendukung prodi utama yang siswa ambil serta memungkinkan mereka mendapatkan banyak ilmu.

Artinya, para siswa bisa terdorong melakukan kemandirian dalam berkreatif dengan bekal yang relatif komprehensif.

 Dia mencontohkan misalnya di jurusan Tata Boga yang memungkinkan perlu ilmu akuntansi dan pemasaran.

"Maka dengan hadirnya kurikulum merdeka, ini menjadi sebuah peluang untuk siswa memaksimalkan potensinya dengan mengikuti mata pelajaran terkait yang mendukung jurusan utama," jelasnya

Gubernur Khofifah berharap dengan semangat Hardiknas tahun ini agar Presidensi G20 di Indonesia mampu menjadi komandan pemulihan, kebangkitan ekonomi dan kebangkitan semangat.

"Semangat pemulihan dari perspektif Presidensi G20 menjadi bagian yang sangat penting di Hardiknas 2022 ini," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga menyampaikan amanat tertulis Mendikbudristekdikti Nadiem Makarim, yang di antaranya menyebutkan kurikulum Merdeka Belajar adalah jawaban dari tantangan dunia pendidikan selama masa pandemi Covid-19 berlangsung.

“Kurikulum Merdeka Belajar terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kurikulum ini justru menghadirkan suasana belajar yang lebih merdeka dan menyenangkan,” ungkap Gubernur Khofifah dalam amanatnya.

 Upacara Hardiknas juga dirangkai dengan penyematan Satya Lancana Karya Satya kepada tiga orang penerima.

Ketiga penerima tanda kehormatan tersebut, yakni Tri Nastiti (SMAN XI Surabaya) atas pengabdian 30 tahun, Asyharuddin (SMKN 12 Surabaya) atas pengabdian 20 tahun, dan Imam Mahfud (SMKN 1 Buduran Sidoarjo) atas pengabdian 10 tahun.

Gubernur Khofifah juga berkesempatan untuk menyerahkan berbagai penghargaan bagi SMA/SMK di Jawa Timur, atas prestasi di tingkat nasional, regional maupun internasional.

Untuk kategori SMA, penghargaan yang diberikan, yaitu juara I Kompetisi 12rd Regional Congress Search for SEAMEO Young Scientists, juara I Asian Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair.

Kemudian juara I Kompetisi Search for SEAMEO Young Scientists 2022 tingkat Asia Tenggara hingga juara I The International Criminal Police Organization "Pursuing Global Peace and Prosperity".

Di kategori SMK, turut diserahkan pula penghargaan atas juara I Kompetisi Search for SEAMEO Young Scientists 2022 tingkat Asia Tenggara, juara I Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK 2021, hingga juara I Festival dan Lomba Seni Siswa (FLS2N) 2021.

Penghargaan tersebut diberikan kepada sebanyak 39 siswa sesuai dengan capaian prestasi pada bidang yang dilombakan.

Upacara diakhiri dengan atraksi menarik marching band Taruna Nala dari Malang.

Khofifah juga meninjau stan pameran yang dihadirkan,di antaranya PGRI yang memerkan hasil karya batik pemenang lomba dan stan SMA/SMK/PK-PLK. (mrk/jpnn)

 


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler