Gubernur Lemhannas: Peningkatan Kualitas SDM Kunci Indonesia Emas

Minggu, 22 Desember 2024 – 12:39 WIB
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Tubagus Ace Hasan Syadzily membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Mathla'ul Anwar. Dok: source for JPNN.

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Tubagus Ace Hasan Syadzily membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Mathla'ul Anwar dan Rakernas Muslimat Mathla’ul Anwar di Kota Bandar Lampung, Sabtu (21/12).

Dalam kegiatan itu, Gubernur Lemhannas RI memberikan sambutan saat pembukaan rakernas. Dia menekankan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci mewujudkan Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA: Otto Scharmer Sampaikan tentang Teori U dalam Kuliah Umum di Lemhanas

Hadir Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar KH Embay Mulya Syarief dan jajaran, Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum Ganjar Kationo, ulama, cendekiawan, dan pemimpin organisasi Mathla’ul Anwar.

Ketua Majelis Amanah PB Mathla'ul Anwar KH Ahmad Syadeli Karim, Waketum Majelis Amanah PB Mathlaul Anwar Prof Saiful Mujani, anggota DPD RI Abdul Hakim, Tatang Mutakin mewakili Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr Ahmad Jayadi mewakili Menteri Agama (Menag), dan Ketum Muslimat Mathla'ul Anwar Trisna Ningsih Yuliati.

BACA JUGA: Lemhannas dan BPK Kerja Sama Wujudkan Akuntabilitas Tata Kelola Keuangan

Gubernur Lemhannas mengatakan Mathla'ul Anwar merupakan bagian dari perjalanan hidup. Sebab, Mathla'ul Anwar memiliki sejarah penting, bukan saja di Banten tetapi seluruh Indonesia.

Mathla'ul Anwar merupakan organisasi Islam tertua di Indonesia. Maka, artinya pendiri Indonesia, salah satunya adalah dari Mathla'ul Anwar.

BACA JUGA: Lemhannas & MUI Teken Nota Kesepahaman Pemantapan Nilai Kebangsaan

Oleh karena itu, kata dia, tanggung jawab sejarah bagi seluruh warga Mathla'ul Anwar untuk menjadikan Indonesia negara kuat. Karena kelahiran Indonesia juga karena kontribusi para ulama yang tergabung dalam Mathla'ul Anwar.

"Bagi saya sangat heran, jika ada warga Mathla'ul Anwar mempertanyakan tentang sistem pemerintahan NKRI kita. Masih memiliki keraguan terhadap nation state yang seharusnya kita jaga bersama. Bahkan apa yang dilakukan Mathla'ul Anwar pasti sejalan dengan cita-cita kebangsaan," kata Gubernur Lemhannas

Cita-cita kebangsaan Indonesia, ujar Kang Ace, sapaan akrab Tubagus Ace Hasan Syadzily, termaktub dalam pembukaan UUD 45, yaitu melindungi segenap rakyat Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan ikut terlibat dalam perdamaian dunia.

“Saya kira, itu juga menjadi cita-cita yang dibangun oleh Mathla'ul Anwar," ujar Kang Ace.

Menurut Kang Ace, sangat relevan, Rakernas II Mathla'ul Anwar mengusung tema “Sinergi Mathla’ul Anwar dengan Pemerintah dalam Mewujudkan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045". Program Asta Cita sejalan dengan 9 prinsip Mathla’ul Anwar.

Keselarasan ini menjadi fondasi kuat dalam membangun bangsa. Oleh karena itu, kewajiban seluruh komponen bangsa mendukung program Asta Cita atau delapan cita-cita yang ingin dibangun Presiden Prabowo Subianto.

"Secara garis besar, ada empat yang ingin dibangun oleh Presiden Prabowo. Pertama, Indonesia sebagai bangsa harus mandiri. Membangun kemandirian bangsa, terutama dalam dua hal, yaitu, di bidang pangan dan energi," tutur Ace.

Bangsa Indonesia, kata Kang Ace, dianugerahi oleh Allah SWT, dengan kekayaan alam luar biasa. Dalam sejarah perjalanan bangsa, Indonesia selalu menjadi tempat persinggahan bagi masyarakat dunia, sebab di negeri ini terdapat berbagai sumber daya alam yang tidak dimiliki negara lain.

"Tentu ini merupakan satu kelebihan, kemewahan yang dimiliki bangsa kita. Tapi di sisi lain, kekayaan sumber daya alam bisa menimbulkan konflik dan dibuat konflik oleh pihak-pihak berkepentingan terhadap negara kita," sebut pria yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.

Gubernur Lemhannas menyatakan ketika bangsa Eropa menemukan teknologi pelayaran, maka mereka datang ke Maluku dan Banten.

Sebab di Indonesia terdapat berbagai sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk survive mereka. Sampai hari ini, Indonesia menjadi negara yang memiliki sumber daya alam luar biasa.

"Apakah potensi sumber daya alam ini sudah dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan rakyat? Tentu jawabannya dikembali ke kita sendiri. Nyatanya sampai hari ini, berbagai kebutuhan dasar kita, row material kita banyak diekspor dan ketika kembali ke negara kita telah berubah menjadi komoditas yang bernilai tinggi. Kita harus membelinya dengan harga mahal," ujarnya.

Peran dan kontribusi Mathla'ul Anwar, tutur dia, diharapkan terus mendorong upaya peningkatan SDM. Konsistensi Mathla'ul Anwar untuk terus bergerak di dunia pendidikan dan dakwah, sesuatu yang positif bagi upaya Indonesia terus memantapkan nilai-nilai kebangsaan.

"Saya berharap Lemhannas RI dan Mathla'ul Anwar terus bersinergi. Lemhannas RI memiliki tiga fungsi. Setiap tahun Lemhannas mencetak calon-calon jenderal TNI-Polri. Pejabat dan tokoh masyarakat sipil termasuk dari Mathla'ul Anwar juga bisa mengikuti pendidikan di Lemhannas," tutur Kang Ace. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler