jpnn.com - Pesta demokrasi sedang berlangsung di Amerika Serikat.
Pemilihan umum sela atau by election dua tahunan yang berlangsung Selasa (7/11) akan mengubah perimbangan kekuasaan antara eksekutif melawan legislatif.
BACA JUGA: Wamendag Jerry Sebut Ban Kendaraan Lokal Diminati Pasar Amerika SelatanÂ
Presiden Joe Biden, wakil Partai Demokrat, menguasai kekuatan eksekutif.
Akan tetapi, lembaga legislatif Senat dan Kongres, sangat mungkin dikuasai oleh Partai Republik.
BACA JUGA: Pemilu Amerika Serikat di Depan Mata, Tiongkok Dukung Siapa?
Jika itu terjadi, maka kepemimpinan Joe Biden akan pincang sampai Pilpres 2024.
Joe Biden bekerja keras melakukan kampanye untuk membantu anggotanya di berbagai daerah. Presiden Ke-44 Amerika Barrack Obama juga turun gunung ikut berkampanye membantu para anggota legislatif dari Partai Demokrat.
BACA JUGA: Jet Tempur Amerika dan Jepang Beraksi di Laut China Timur, Peringatan untuk Provokator Kawasan
Situasi menjadi genting, karena banyak terjadi pergeseran di berbagai daerah.
Banyak daerah yang sebelumnya menjadi wilayah kekuasaan Demokrat bergeser menjadi wilayah Republik.
Sebaliknya, juga ada daerah kekuasaan Republik yang jatuh ke tangan wakil Demokrat.
Anggota legislatif Amerika mempunyai masa bakti 4 tahun, sama dengan masa bakti presiden.
Bedanya, presiden bisa berkuasa terus sampai 4 tahun, dan boleh maju lagi untuk periode kedua. Setelah menjabat 2 periode, presiden Amerika tidak diperbolehkan maju lagi.
Beda dengan anggota legislatif di Senat dan Kongres. Masa bakti mereka 4 tahun, tetapi setiap 2 tahun ada pemilu sela.
Dalam pemilu sela itu, anggota legislatif bertarung melawan penantangnya untuk memperebutkan kursi yang sedang didudukinya.
Kalau petahana kalah, dia harus minggir. Kalau menang, dia bisa lanjut.
Bedanya dengan masa bakti presiden, anggota legislatif Amerika bebas maju lagi sampai berapa periode pun.
Bersamaan dengan pemilu sela juga dilaksanakan pemilihan gubernur di beberapa negara bagian.
Hasil pemilu sela masih sedang dihitung, dan masyarakat Amerika sedang H2C (harap-harap cemas).
Akan tetapi hasil pilgub sudah diketahui dan muncul beberapa kejutan.
Di negara bagian Massachusetts, wakil Partai Demokrat Maura Healey mencetak sejarah setelah memenangkan pilgub dan menjadi gubernur pertama di Amerika yang secara terbuka mengaku sebagai lesbian.
Sebelum maju sebagai calon gubernur, Healey menjadi jaksa agung negara bagian Massachusetts sejak 2014.
Dia terkenal sebagai pembela hak-hak LGBTQ (lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer). Healey menjadi jaksa agung yang menantang undang-undang yang melarang pernikahan sejenis.
Massachusetts dikenal sebagai wilayah kekuasaan Partai Republik.
Gubernur petahana Charlie Baker dari Partai Republik tidak maju lagi dan digantikan calon gubernur Geoff Diehl.
Maura Healey bisa mengalahkan Diehl dengan cukup mudah.
Kemenangan Healey ini menjadi sejarah dan rekor di Amerika, karena dia satu-satunya gubernur lesbian di Amerika.
Dia juga gubernur lesbian pertama di Massachusetts.
Kemenangannya disambut meriah oleh komunitas LGBTQ dan menganggap kemenangan ini membuka jalan bagi aktivis LGBTQ untuk merambah posisi politik yang lebih tinggi.
Selain Healey, AS juga berpotensi memiliki gubernur lesbian kedua untuk pemilihan pada Selasa (8/11). Tina Kotek, ketua DPR Oregon, mencalonkan diri sebagai gubernur melawan Christine Drazan dari Partai Republik dan kandidat independen Betsey Johnson.
Kotek merupakan aktivis LGBTQ dan sekaligus lesbian pertama yang menjadi ketua DPR Oregon.
Di kabinet nasional di bawah Presiden Biden, sudah ada menteri yang secara terbuka mengaku sebagai gay.
Menteri transportasi Pete Buttigieg tercatat anggota kabinet Amerika pertama dengan status gay (LGBTQ).
Buttigieg secara terbuka mengaku sebagai gay dan secara terbuka mengaku sudah menikah dengan sesama jenis.
Ketika diangkat sebagai menteri oleh Biden, Buttigieg mengucapkan terima kasih dan sekaligus memperkenalkan suaminya di depan umum.
Dalam acara pelantikan di depan anggota Senat pada 2020, Buttigieg berterima kasih kepada Joe Biden karena memberikan kepercayaan sebagai menteri transportasi dan tidak mempersoalkan orientasi seksualnya sebagai gay.
Dia memanfaaatkan momen itu untuk memperkenalkan suaminya, Chasten.
Buttigieg lulusan Harvard dan Oxford adalah gay pertama yang secara terbuka melancarkan kampanye kepresidenan besar-besaran di Amerika Serikat dalam Pilpres 2020.
Dia bersaing dengan Joe Biden dalam konvensi Partai Demokrat untuk memperebutkan tiket calon presiden.
Buttigieg menjadi saingan berat Biden dalam bursa pencalonan presiden di internal Partai Demokrat.
Dia bersaing dengan beberapa calon, seperti Kamala Harris dan Senator Vermont Bernie Sanders. Setelah kalah dalam konvensi, Buttigieg mendukung Biden yang kemudian memperoleh tiket pencalonan dari Partai Demokrat.
Ketika Biden menang, Buttigieg pun mendapat reward politik dengan diangkat sebagai menteri. Dia menjadi menteri termuda di kabinet Biden, dan sekaligus menteri pertama yang berstatus sebagai gay.
Sebelumnya, Buttigieg menjabat sebagai mantan walikota South Bend, negara bagian Indiana selama dua periode, 2012-2020.
Dia juga pernah cuti tugas sebagai wali kota untuk menjadi perwira intelijen Angkatan Laut AS di Afghanistan.
Buttigieg politikus muda yang cemerlang yang bisa menjadi jagoan Partai Demokrat di masa mendatang.
Sementara itu, Partai Republik mencatat sukses dalam pilgub negara bagian Arkansas.
Mantan Sekretaris Pers Gedung Putih sekaligus juru bicara di masa pemerintahan Presiden Donald Trump, Sarah Sanders, terpilih menjadi gubernur Arkansas pada pilgub Selasa (7/11).
Sanders tercatat sebagai perempuan pertama yang memimpin negara bagian Arkansas.
Selain itu Sanders adalah pejabat tinggi di era Trump yang memenangkan pemilihan umum sela Amerika tahun ini.
Sanders menang melawan kandidat yang diusung oleh Partai Demokrat Chris Jones.
Arkansas merupakan negara bagian yang dikuasai oleh Partai Republik, dan Donald Trump sangat populer di negara bagian itu.
Akan tetapi, Arkansas juga pernah mempunyai gubernur dari Partai Demokrat yang kemudian naik pangkat menjadi presiden dua periode.
Dialah William Jefferson Clinton, atau yang lebih terkenal sebagai Bill Clinton yang menjadi presiden ke-42 Amerika Serikat, dan menjabat dua periode sejak 1993 sampai 2001.
Setelah Bill Clinton pensiun, istrinya Hillary, juga maju sebagai kandidat presiden melawan calon Partai Republik, Donald Trump.
Hillary juga mengawali karier politiknya di Arkansas dan kemudian naik ke level nasional, sampai menjadi menteri luar negeri.
Sayangnya, dia kalah dari Trump. Andai Hillary menang, dia akan memecahkan rekor sebagai presiden perempuan pertama Amerika.
Hillary juga memecahkan rekor sebagai pasangan suami istri yang menjadi presiden Amerika.
Sarah Sanders juga berasal dari keluarga politisi berpengaruh.
Ayahnya, Mike Huckabee, pernah menjadi gubernur Arkansas.
Sanders berhasil mengumpulkan dukungan dana besar untuk mendukung kampanyenya.
Dia berhasil melanjutkan kepemimpinan Partai Republik di Arkansas menggantikan gubernur sebelumnya Asa Hutchinson yang juga berasal dari Partai Republik.
Dengan keberhasilan mempertahankan Arkansas posisi Partai Republik menjadi lebih kuat.
Sanders dikenal sebagai pengritik keras Presiden Joe Biden yang disebutnya sebagai radikal.
Perebutan kursi kepresidenan Amerika 2024 akan makin ramai.
Salah satu calon kuat dari Partai Rebublik yang digadang-gadang bakal maju pada Pilpres 2024 adalah Ron DeSantis, gubernur negara bagian Florida.
DeSantis berhasil mempertahankan kursinya pada pilgub Selasa (8/11).
DeSantis mengungguli kandidat Partai Demokrat Charlie Crist.
Kemenangan ini mendorong peluangnya untuk menantang mantan Presiden Donald Trump dalam nominasi capres Partai Republik 2024 mendatang.
Florida dikenal sebagai ‘’swing state’’ karena kekuatan Demokrat dan Republik seimbang.
Dengan kemenangan DeSantis ini Florida bergeser menjadi wilayah kekuasaan Republik.
Keberhasilan ini dianggap sebagai bukti DeSantis terampil dalam merebut suara ‘’swing voters’’, dan karenanya dia layak dijadikan sebagai salah satu bakal calon presiden dari Partai Republik.
Perhitungan suara masih berlangsung. Nasib Joe Biden akan dipertaruhkan.
Akhir-akhir ini popularitasnya merosot sampai hanya tersisa 39 persen.
Kalau Demokrat memenangkan pemilu sela, posisi Biden akan membaik.
Kalau kalah, Biden akan menjadi bebek lumpuh sampai Pilpres 2024. (**)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror