AMBON - Gubenur Maluku Karel Albert Ralahalu berjanji akan mendirikan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) milik Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (FK-Unpatti). Demikian disampaikan Ketua Program Pendidiikan Kedokteran (PPK) Unpatti, dr Jopi Manuputty saat dimintai komentar terkait isu sejumlah FK di Indonesia terancam ditutup termasuk PPK Unpatti di ruang kerjanya kampus PGSD, Kamis (9/2).
Manuputty menjelaskan, dengan akan ditetapkannya Pasal 5 RUU Pendidikan Kedokteran (Dikdok), maka diwajibkan pendirian FK harus memiliki RST dulu. "Unpatti sekarang ini telah jalani kerjasama dengan RSU dr. Haulussy saat dibentuk. Jadi bagi kami tidak persoalan tutup atau tidaknya," katanya.
Manuputty menjelaskan, untuk masalah RSP tidak jadi persoalan. Yang menjadi persoalan saat ini bagi PPK Unpatti yakni masalah akreditasi. "Kami telah mempersiapkan diri agar PPK diakreditasi tahun ini. Karena RSP dibentuk persyaratannya PPK telah terakreditasi," terangnya.
Dia mengaku, pihaknya telah melakukan work shop dengan RSU dan mendatangkan tenaga ahli dari Fakultas Kedokteran Unhas, Airlanggga dan Admadjaya. "Dalam diskusi ini pengembangan pendidikan kedoketran harus ada RSP. Kedepan sudah ada prakarsa dari pemda dengan Unpatti untuk bangun bangun RSP di Poka," katanya lagi.
Gubernur, kata dia, pernah mengkomunikasikan masalah ini dengan menteri kesehatan. Dalam pembicaraan itu telah disetujui tahun depan RSP Unpatti didirikan. Di Ambon, lanjutnya, PPK punya jaringan dengan RS swasta, yakni RST dr Latumeten, RS Bakti Rahayu, RS Al Fatah, RS Tulehu dan RS lain di Maluku. Tempat-tempat ini dijadikan RS Satelit. "Jadi bagi kami, pengesahan RUU Pasal 5 tentang Pendidikan Kedokteran (Dikdok) tidak jadi persoalan. Program kedokteran di Unpatti tetap dipertahankan," cetusnya.(CR1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Uji Kompetensi Guru di Sumut Diikuti 23.723 Guru
Redaktur : Tim Redaksi