Hal itu katanya berdasarkan pemantauannya dari udara menggunakan helikopter ketika meninjau lokasi banjir di desa Boyantongo dan Lemusa. Longki menduga banjir bandang yang membawa lautan kayu hingga meruntuhkan jembatan Boyantongo tersebut lebih disebabkan oleh pembukaan lahan perkebunan di lereng-lereng bukit oleh masyarakat.
“Saya bisa pastikan bahwa banjir yang melanda wilayah ini bukan karena kegiatan illegal logging. Saya sudah lihat dari udara tidak ada kerusakan hutan di hulu sungai hingga ke lereng-lereng gunung. Kayu yang banyak ini mungkin sisa-sisa dari pembukaan lahan baru untuk perkebunan oleh masyakarat di lereng-lereng bukit. Namun saya minta tidak perlu saling menyalahkan terhadap persoalan ini,” ujar Longki kepada masyarakat yang mengerubutinya di pinggir sungai Boyantongo.
Longki berharap agar para korban banjir tetap sabar dan tabah menghadapi cobaan tersebut. Pernyataan itu kembali diulanginya ketika menyampaikan sambutan usai salat Jumat di masjid Boyantongo. Namun Dia menambahkan, selain karena adanya pembukaan lahan perkebunan oleh masyarakat, penyebab banjir itu juga karena faktor alam yakni tingkat curah hujan yang tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Penyebab lainnya diakui Longki karena faktor pemerintah yang lambat mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir melalui kegiatan normalisasi sungai. Namun hal itu terjadi karena keterbatasan anggaran. Karenanya ke depan, dia berharap Bupati Parimo bekerjasama dengan Pemprov Sulteng mengalokasikan anggaran khusus untuk menormalisasi beberapa sungai yang berpotensi menimbulkan banjir di wilayah Kabupaten Parimo.
“Bencana yang sudah terjadi harus diterima dengan lapang dada disertai dengan ketulusan dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Yakinlah Allah tidak akan memberikan ujian kepada hamba-Nya jika tidak sanggup menerima cobaan. Kami pemerintah juga tidak akan membiarkankan rakyat menderita. Kami akan tetap membatu sekuat tenaga,” jelas Longki.
Longki juga menyerahkan bantuan uang pribadinya untuk korban banjir kepada Camat Parigi Selatan, Mahfuz Usman. Longki datang meninjau lokasi banjir menggunakan helikopter. Selain mengunjungi Boyantongo, Longki juga meninjau desa Lemusa yang juga dilanda banjir. Kunjungan Longki tersebut merupakan peninjauan menjelang kedatangan beberapa menteri pada Minggu (2/9) besok. (aji)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Karet-Sawit Anjlok, Urung Kawin
Redaktur : Tim Redaksi