JAKARTA - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam meminta agar program Kapet (Kawasan Pertumbuhan) Bank Sejahtera lebih baik dintegrasikan ke dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)Alasannya, Kapet yang sebelumnya bernama Kapet Bukari berjalan ditempat
BACA JUGA: Imbangi Hollywood,Jangan Pocong Terus
"Kapet di Sultra berjalan ditempat
BACA JUGA: Pembatasan BBM Bersubsidi Kemungkinan Ditunda Lagi
Raker ini digelar untuk membahas arah kebijakan Pemerintah mengenai Kapet yang ditindaklanjuti pembentukan KEK yang berkorelasi langsung koridor ekonomi
BACA JUGA: Dunia Waspadai Ancaman Harga Pangan
Nur Alam mengatakan salah satu penyebab jalan ditempatnya Kapet karena regulasi yang menaunginya tidak jelasSifatnya kata dia, hanya koordinasi dan fasilitasiBahkan kata dia, tidak tegas pengembangannya dari sisi sektoral maupun regional
"Karenanya, supaya pemanfaatkan kawasan ekonomi strategis di setiap daerah bisa dioptimalisasi percepatan ekonomi, perlu ada keinginan yang kuat dari Pemerintah," katanya
Keinginan yang kuat itu kata Ketua DPW PAN ini ada pada KEKMenurutnya, KEK dilahirkan dari Undang-undang sehingga kawasan ekonomi bisa dioptimalisasikan melalui potensi yang dimiliki daerah
Implementasi KEK di Sultra yang mengunggulkan aspal, tambang nikel dan emas ini kata Nur Alam direncanakan akan berjalan tahun iniMakanya kata dia, Pemerintah Pusat sedang konsolidasi dalam mengimplemetasikannya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Evaluasi Perda Penghambat Investasi Diperketat
Redaktur : Tim Redaksi