jpnn.com, PALEMBANG - Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin berharap pasokan listrik selama perhelatan Asian Games 2018 tidak menemui kendala.
Untuk itu, Gubernur meminta jaminan kepada PLN agar tidak terjadi pemadaman listrik seperti yang terjadi selama ini di Palembang, Sumsel.
BACA JUGA: Menhub Janji Bantu Palembang
"Palembang kan sering mati lampu, jadi tolong nanti tidak ada lagi mati lampu. Apalagi kita akan melaksanakan Asian Games. Kita juga kan surplus listrik dan penyumbang listrik di daerah lain, jadi tolong," imbuh Alex.
PT PLN (Persero) Wilayah Sumsel, Jambi, dan Bengkulu (WS2JB), mengklaim akan memperkuat jaringan guna meningkatkan keandalan listrik di Sumsel, khususnya Palembang, agar tidak berkedip selama Asian Games 2018.
BACA JUGA: Test Even Sepak Bola untuk Asian Games Digelar Februari 2018
Manajer Area Pengatur Distribusi (APD) PLN WS2JB, Nanang P, memaparkan pasokan daya listrik Palembang saat ini mencapai 600 MPa. Dengan beban terpakai hanya 480 MPa, berarti masih ada cadang sekitar 120 MPa.
”Namun, tentu dengan bertambahnya kebutuhan, perlu dilakukan penambahan daya,” katanya, usai audiensi dengan Gubernur Sumsel di Griya Agung, pagi kemarin.
BACA JUGA: DPR: Sea Games Jadi Barometer Asian Games 2018
Untuk itu, pihaknya membangun jaringan dengan kapasitas mencapai 20 KV yang berada di kawasan Jakabaring Sport City (JSC). Sistem kelistrikan yang dikembangkan zero down time atau tidak ada kedip. ”Saat ini sedang konstruksi, Desember bisa kondisioning,” sebutnya
Kemudian, untuk menunjang akses kelistrikan Light Rail Transit (LRT), pengerjaan kabel bawah tanah progresnya sudah 93 persen. Juga pembangunan gardu traksi. ”Januari (2018) nanti akan dilakukan uji coba transit LRT. Artinya, akhir Desember (2017), persiapan kelistrikan LRT sudah harus siap semua," tegasnya.
Pihaknya juga mempersiapkan titik pendukung VIP. Sebab, selama Asian Games, ada pemasangan dan peningkatan listrik, seperti perhotelan, tempat wisata, mal, rumah sakit, dan lainnya
"Dibuatkan spindel atau ada konfigurasi, jaringan yang ketika padam tidak padam semua, dan recovery lebih cepat dan pasokan lebih dari satu. Bisa dua hingga tiga sehingga ada gangguan tidak berdampak, sebab ada recovery yang cepat," paparnya.
Lebih jauh mendukung kelistrikan di Kota Palembang selama Asian Games, pihaknya juga mempersiapkan lima gardu induk (GI) untuk penguatan sistem, yakni GI Gandus, GI Jakabaring yang sudah operasional, GI Kenten yang ditargetkan selesai tahun ini. Ditambah, GIS Barat di Jl Demang Lebar Daun dan GIS Timur di Boom Baru.
"Sistemnya saling mengisi untuk memperkuat kelistrikan, sehingga tak hanya memperkuat listrik di Jakabaring, tetapi juga Palembang," ujarnya.
Kebutuhan listrik sebesar 1.300 megawatt (MW). Khusus wilayah Sumsel, PLN memiliki kemampuan hingga 1.600 MW, sedangkan beban sebesar 800 MW.
"Jadi, Sumsel surplus listrik hingga 800 megawatt," ungkapnya.
Sementara itu, General Manager PT PLN WS2JB, Daryono mengatakan, rasio kelistrikan (RK) di Sumsel sudah mencapai 95 persen. Pihaknya menargetkan pada 2026 rasio kelistrikan di Sumsel mencapai 100 persen. Termasuk di desa-desa di Sumsel.
“Pada 2026 seluruh wilayah Sumatera, termasuk di Sumsel RK pencapaian 100 persen dan seluruh desa sudah teraliri listrik,” katanya.
Hanya saja, sambung dia, pemenuhan RK tersebut harus dilakukan bertahap. Ada beberapa masalah pokok untuk mewujudkan hal tersebut terutama pembebasan lahan. Mengingat, untuk membangun instalasi kelistrikan mulai dari pembangkit, tower hingga gardu induk perlu pembebasan lahan.
“Pada, tahap ini kadang kami kesulitan karena warga enggan melepaskan lahannya,” keluhnya.
Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov Sumsel terkait pembebasan lahan. Di samping itu pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota, melakukan survei lokasi penduduk untuk mengetahui di mana saja lokasi desa-desa pelosok.
“Kalau untuk daerah yang dekat dengan kota, hampir seluruh sudah teraliri listrik,” ucapnya.(yun/ce3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari Raisa Hingga Taeyeon Hadir di Countdown Asian Games 2018
Redaktur & Reporter : Budi